Natalis Tabuni, Bupati
Kabupaten Intan Jaya (Foto: Ist)
|
PAPUAN, Intan Jaya — Sejak 6 Maret 2013,
aktivitas pemerintah di Kabupaten Intan Jaya dinyatakan lumpuh total.
Penyebabnya, sejumlah warga asli di Distrik Sugapa, yang merupakan pusat
ibukota Kabupaten melakukan aksi pemalangan di sejumlah kantor dan
jalan-jalan utama.
Menurut sebuah sumber, aksi tersebut dilakukan karena beberapa
masyarakat asli di Distrik Sugapa tidak puas dengan keputusan Bupati
Intan Jaya, Natalis Tabuni, yang memilih seorang Kepala Distrik bukan
dari daerah asal mereka.
“Mereka dengan kabar kalau kepala Distrik Sugapa akan diisi oleh
orang dari luar distrik Sugapa, makanya mereka protes dan palang semua
kantor pemerintahaan, termasuk di jalan-jalan utama,” ujar sumber ini
saat menghubungi suarapapua.com, kemarin (9/3/2013) dari Sugapa, Intan Jaya.
Dikatakan, akibat pemalangan tersebut, hampir semua pegawai negeri di
lingkungan pemerintah Kabupaten Intan Jaya tidak melaksanakan fungsi
mereka sebagai pelayan masyarakat.
“Apalagi, warga palang di jalan-jalan utama ke kantor-kantor, jelas
semua pegawai negeri tidak bisa bekerja, harus ada jalan keluarnya,”
kata sumber ini.
Ketika ditanya respon pemerintah daerah, sumber ini mengakui, warga
yang melakukan aksi pemalangan telah menemui Wakil Bupati Kabupaten
Intan Jaya, Yan Kobogauw, namun disarankan untuk menunggu Bupati yang
sedang berpergiaan keluar daerah.
“Katanya Bupati ada di Jakarta, rencananya akan bertemu dengan
masyarakat yang melakukan pemalangan, tapi yang disayangkan sudah hampir
tiga hari lebih Bupati tidak ada di tempat, ini jelas sangat menggangu
aktivitas pemerintahan,” tambahkanya.
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni ketika dihubungi media ini tidak
mengangkat telepon selulernya. Beberapa pesan singkat yang dikirim juga
tidak dibalas.
OKTOVIANUS POGAU
Blogger Comment
Facebook Comment