News
Loading...

RATUSAN ANAK DI TINGGINAMBUT PUTUS SEKOLAH



Harris Karubaba dan Erwin perwakilan UP4B,
saat foto bersama anak -anak usia sekolah di
 Tingginambut (Foto Humas UP4B)
Jayapura, 26/3  - Sekitar ratusan anak-anak usia sekolah dasar di Distrik Tingginambu, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, putus sekolah, akibat banyaknya sarana pendidikan rusak dan tak ada guru. Sehingga kondisinya cukup memprihatinkan.

Hal ini disampaikan utusan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) Koordinator Wilayah Puncak Jaya, Harris Karubaba. “Hal ini terlihat dalam kunjungan tim monitoring dan evaluasi UP4B di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, pada 20 Maret 2013 lalu,” katanya, ke tabloidjubi.com di Kota Jayapura, Papua, Selasa (26/3).

Menurut Harris, kondisi memprihatinkan terhadap ratusan anak usia sekolah dasar ini sudah dapat dipastikan, sebab selama terjadi kasus-kasus penembakan di wilayah Distrik Tingginambut yang terjadi sejak periode 2004 hingga 2013. “Inilah membuat anak-anak sudah tidak sekolah akibat fasilitas rusak dan guru tidak ada. Ini suatu kemunduran dalam bidang pendidikan, terutama peningkatan sumber daya manusia orang asli Papua,” katanya.

Bahkan menurut Harris, diperkirakan ada 500 hingga 1000-an anak usia sekolah di beberapa kampung yang ada di Distrik Tingginambut yang sudah tak bersekolah lagi. “Saya berharap, agar aparat dan masyarakat di sekitar Distrik Tingginambut ikut serta menjaga fasilitas pemerintahan, pendidikan dan kesehatan yang ada karena itu untuk kepentingan kita semua,” katanya.

Menurut Harris, dalam pertemuannya dengan Kapolres Puncak Jaya, Kapolres AKBP Marcelis mengungkapkan, selama ini untuk mengatasi ketiadaan guru, anggota polisi yang bertugas di pos-pos yang ada di sekitar Tingginambut bertindak sebagai gurumengajar anak-anak sekolah.

Untuk itu, kata Harris, tanggungjawab pemerintah adalah tetap menjamin dan memberikan rasa aman kepada masyarakat, termasuk perbaikan fasilitas-fasilitas umum yang rusak. “Kami telah mendata dan akan segera kami dorong untuk dibangun kembali termasuk menyediakan guru kembali,” tandasnya.

Menurut Harris, pihak Sekretaris Dinas Pendidikan dan Olahraga Puncak Jaya, Djabar Kelrey, ketika ditemui mengatakan kepadanya, akibat kondisi keamanan, maka saat ini kebijakan dinas sementara proses belajar mengajar, hingga ujian saat ini di pusatkan di Kota Mulia, sebagai ibukota Kabupaten Puncak Jaya. “Percuma saja guru-guru tidak berani karena alasan keamanan,” kata Harris man ucapan Djabar.

Kata Harris, Djabar juga mengatakan kepadanya, saat ini yang terpenting adalah perlu pengadaan rumah guru. “Kami harap UP4B membantu kami soal perumahan guru, ada bangunan SD di kampung-kampung, tapi tidak ada perumahan sehingga guru tinggal di Honai atau dalam bangunan sekolah,” kata Harris. (Jubi/Eveerth)

Sumber :  http://tabloidjubi.com/2013/03/26/ratusan-anak-di-tingginambut-putus-sekolah/
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment