News
Loading...

Wasior 25 Oktober 1925 (Batu Peradaban) Orang Papua

Batu tempat I.S Kijne duduk mengajar di
kenang sebagai batu peradaban Papua
DIATAS BATU INI SAYA MELETAKAN PERADABAN ORANG PAPUA, SEKALIPUN ORANG MEMILIKI KEPANDAIAN TINGGI, AKAL BUDI DAN MARIFAT TETAPI TIDAK DAPAT MEMIMPIN BANGSA INI, BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI.Pdt.I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925.
Amerika Desak Indonesia Terkait Negara Federal Komunitas Papuaindari Gertakan Amerika Soal Papua

Aspirasi rakyat Papua tentunya untuk pemenuhan hidup orang Papua di kemudian hari. Entah bikin negara sendiri atau hanya sekedar aspirasi perjuangan perbaikan hidup dalam kerangka negara kesatuan Indonesia, jangan di jadikan bola salju untuk memperketat kepentingan terselubung negara asing maupun kelompok elit indonesia atas Papua. Perhatian serius negara terhadap Papua, pemerintah harus bangun dari tekanan pihak-pihak tertentu yang nota bene punya kepentingan mengamankan Papua demi pengerukan SDA Papua semata.

Tindakan Amerika bukan hal baru. Kalau Amerika prihatin dengan nasib Papua kenapa tragedi berdarah di areal freeport mereka tidak begitu lantang menyuarakannya, ada apa?. Seketika buruh menuntut upah sampai perusahaan freeport tutup, suara dari pihak AS sama sekali minim, hanya ada beberapa akhtivis tambang yang berjuang melaporkan pemberian uang freeport ke polisi kepada kehakiman AS.

Kok, seketika gugatan lembaga HAM Indonesia ( IHCS ) terhadap freeport di pengadilan negeri Jakarta Selatan diterima oleh hakim dan persidangan dinyatakan dilanjutkan. Arti penting dari gugatan tersebut bahwa freeport dan penguasa RI melawan hukum negara Indonesia. Indonesia mau tegakkan hukum atas freeport, tiba-tiba datang suara dari AS soal keprihatinan mereka atas aspirasi negara federal Papua. Maka itu, hindari gertakan Amerika, dan tetap menuju perbaikan Papua.

Situasi diatas, saya berkesimpulan bahwa desakan Amerika kepada Indonesia lebih kepada keharusan menangani Papua secara dialogis demi menghindari gejolak politik yang kian mengganggu investasi AS di Papua. Berikutnya, tameng persidangan kasus tokoh Papua menjadi alat ampuh untuk Amerika setiap hari menggoyahkan Indonesia agar masalah freeport harus berlaku kontrak karya dan bukan ketentuan hukum RI yang sudah mengalami perubahan.

Susilo Bambang Yudhoyono harus menyelesaikan masalah Papua dengan melaksanankan aspirasi yang sedang di upayakan. Pertemuan tokoh gereja yang tergabung dalam Persatuan Gereja-Gereja Indonesia ( PGGP ) hari ini ( Rabu, 1 Februari 2012 ) harus di tanggapi serius, karena disitulah suara kenabian orang Papua. Aspirasi orang Papua harus didengar, jangan tunggu desakan negara asing terhadap Papua saja baru pemerintah mau bergerak.

Dua Tulisan saya sebelum tulisan ini ( bandit freeport dan komnasham ) patut di baca untuk lebih memahami apa dibalik ini semua.

Batu tempat I.S Kijne duduk mengajar di kenang sebagai batu peradaban Papua
Batu tempat I.S Kijne duduk mengajar di kenang sebagai batu peradaban Papua

Sumber :  http://westpapua-arki.blogspot.com/p/pdt-is-kijne-1925.html
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment