Pdt. S.Sofyan Yoman memperlihatkan
bukunya yang berjudul ‘Saya Bukan Bangsa Budak’
Rabu (6/3) di Toko Buku Yoman Ninom Kotaraja,
Kota Jayapura, Papua.
(Jubi/Musa)’
|
Jayapura,6/3—Pdt. Sokrtez Sofyan Yoman meluncurkan
bukunya yang ke 14 dengan judul: “Saya Bukan Bangsa Budak”, di ruang
Toko Buku ‘Yoman Ninom’, Rabu (6/3), Kotaraja, Kota Jayapura, Papua.
Menurut Yoman, buku ini kumpulan artikel-artikel opini yang telah
dimuat di media cetak dan elektronik lokal, maupun nasional. “Isi buku
ini opini saya yang dimuat media Bintang Papua, Pasific Post, Jubi, The
Jakarta Post,” kata Sokratez. Ia menyampaikan terima kasih kepada media
yang mempublikasikan karyanya yang kemudian menjadi buku yang akan
dibaca banyak kalangan ini.
Menurut Sokratez, kumpulan-kumpulan opini ini tidak bermaksud lain,
selain mendidik dan menyadarkan kaum yang belum sadar dengan dirinya,
sejarahnya, keberadaannya, nasibnya di masa lalu dan yang akan datang,
pembicaraan dan tindakannya. “Bagian dari pendidikan dan penyadaran,”
katanya.
Sebagai pendeta, lanjut Yoman, harus menyampaikan khotbah kepada
umat. “Khotbah kepada umat yang belum mengerti mengenai persoalan Papua,
kita ajarkan, kebenaran. Ini khotbah saya,” tutur Yoman, yang juga
Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Babtis Papua ini.
Pdt Benny Giyai, Ketua Persekutuan Gereja Kingmi Papua yang hadir
dalam peluncuran itu mengatakan, buku karya Yoman ini mengandung dua
makna. Pertama, penulis melihat dirinya dan orang Papua bukan bangsa
budak. “Saya bukan seperti yang ada pikir, seperti itu yang hendak
disampaikan penulis,” kata Benny.
Selain itu, penulis ingin mengajak pemerintah dan semua pihak
berpikir sebagaimana orang Papua pikir. “Buku ini mengajak kita pikir
seperti orang Papua pikir,” kata Giyai.
Sekadar diketahui, menurut Yoman, ada hambatan dalam proses
percetakan bukunya. “Ada yang datang meminta ganti judul ini,” katanya.
Sehingga tantangan itu memacu dirinya terus menceritaknya. “Kita makin
terpacu karena ada yang mereka mau sembunyikan dengan larangan itu,”
tambahnya.
Buku ini telah dicetak percetakan Cenderawasih Press 3.000 eksemplar.
Buku-buku itu telah tersebar ke sejumlah toko buku. Janji Yoman, nanti
ada buku yang ke 15 akan menyusul dengan judul: “Apakah Indonesia
Menjajah dan Menduduki Bangsa Papua?” Sebelumnya, dia juga pada Sabtu
(2/3) lalu, meluncurkan buku yang ke 13 dengan judul: “Otonomi Khusus
Papua Telah Gagal”. (Jubi/Mawel)
Blogger Comment
Facebook Comment