SOLIDARITAS KORBAN PEMBUNUHAN DI PANIAI (SKPP)
==============================================
Datang dan pergi adalah persoalan biasa tetapi lebih mengenaskan ialah tindakan dengan sewenang-wenang menghabiskan Nyawa Rakyat dengan Menggunakan peluruh yang dibeli oleh uang pajak milik rakyat. Peristiwa berdarah di paniai 08 Desember 2014 hari senin 5 (lima) Nyawa melayang didepan mata, darah bercucuran ditanah, pakaian putih yang digunakan oleh anak-anak mudah itu sekejap berubah warnah menjadi warnah merah dan 17 lainya dilarikan dirumah sakit Umum daerah paniai dalam kondisi kritis. Semua Nyawa yang di bunuh mereka adalah rata-rata pelajar sekolah menengah atas (SMA) di kota paniai saat mereka mamakai pakaian seragam sokalah.
Menyelang Hari HAM 10 desember 2014 dan saat rakyat menanti suasana yang damai kedatangan SANG putra Natal di Nodai dengan Peristiwa PANIAI berdarah, TNI dari 753 POLISI, BRIMOB dan di bantu oleh BIN menyerang rakyat sipil memakai pakai dinas INSTITUSI keamanan negara dan membunuh membabi buta, maka itu aksi spontanitas di lakukan oleh mahasiswa papua dengan dinamakan “SOLIDARITAS KORBAN PEMBUNUHAN DI PANIAI (SKPP)”
aksi spontanitas yang dilakukan itu dikawal ketat oleh satuan keamanan dari POLRESTA dengan dua DALMAS yang di pimpin langsung oleh ALFRED PAPARE, Aksipun berjalan dengan aman dibawah pengawasan POLISI aksi yang di maksud yang dimulai pada pukul 07:00-10:00wpb di depan tokoh tanpa nama abepura/depan kantor pos, masa aksi yang berkumpul sekitar 200_an mahasiswa itu menggunakan 3 truk dan sepeda motor menuju DPRP papua sebelum menemui DPRP orasi-orasipun dilakukan saling bergatian oleh
Mahasiswa, gereja toko adat, perempuan dan activis lainnya aksi spontanitas tersebut ditrima langsung oleh Ketua Komisi A, RUBEN MAGAI,dan DPRP lainNya, tuntutan aksipun dibacakan depan DPRP menunutut:
1. DPRP segera membentuk TIM Investigasi untuk mengusut peristiwa berdarah di Paniai
2. TNI dan POLRI bertanggung jawab atas 5 Nyawa yang dengan sewenang-wenang dibunuh menggunakan alat negara
3. Segera tarik militer Organik maupun NON organik dari Paniai
4. Buka ruang demokrasi seluas luasnya di papua
5. Mengutuk keras semua tindakan pembunuhan yang dilakukan dengan unsur sengaja
Setelah membacakan stekmen tersebut DPRP yang langsung mendengar dan merasakan jeritan rakyat membentuk TIM INVESTIGASI yang diwakilkan oleh beberapa diantaranya, KOMNAS HAM, DPRP, ELSAM ACTIVIS dan MAHASISWA, yang nantinya dalam waktu dekat akan turun langsung kepaniai.
Lap//stracky09/12/14
==============================================
Datang dan pergi adalah persoalan biasa tetapi lebih mengenaskan ialah tindakan dengan sewenang-wenang menghabiskan Nyawa Rakyat dengan Menggunakan peluruh yang dibeli oleh uang pajak milik rakyat. Peristiwa berdarah di paniai 08 Desember 2014 hari senin 5 (lima) Nyawa melayang didepan mata, darah bercucuran ditanah, pakaian putih yang digunakan oleh anak-anak mudah itu sekejap berubah warnah menjadi warnah merah dan 17 lainya dilarikan dirumah sakit Umum daerah paniai dalam kondisi kritis. Semua Nyawa yang di bunuh mereka adalah rata-rata pelajar sekolah menengah atas (SMA) di kota paniai saat mereka mamakai pakaian seragam sokalah.
Menyelang Hari HAM 10 desember 2014 dan saat rakyat menanti suasana yang damai kedatangan SANG putra Natal di Nodai dengan Peristiwa PANIAI berdarah, TNI dari 753 POLISI, BRIMOB dan di bantu oleh BIN menyerang rakyat sipil memakai pakai dinas INSTITUSI keamanan negara dan membunuh membabi buta, maka itu aksi spontanitas di lakukan oleh mahasiswa papua dengan dinamakan “SOLIDARITAS KORBAN PEMBUNUHAN DI PANIAI (SKPP)”
aksi spontanitas yang dilakukan itu dikawal ketat oleh satuan keamanan dari POLRESTA dengan dua DALMAS yang di pimpin langsung oleh ALFRED PAPARE, Aksipun berjalan dengan aman dibawah pengawasan POLISI aksi yang di maksud yang dimulai pada pukul 07:00-10:00wpb di depan tokoh tanpa nama abepura/depan kantor pos, masa aksi yang berkumpul sekitar 200_an mahasiswa itu menggunakan 3 truk dan sepeda motor menuju DPRP papua sebelum menemui DPRP orasi-orasipun dilakukan saling bergatian oleh
Mahasiswa, gereja toko adat, perempuan dan activis lainnya aksi spontanitas tersebut ditrima langsung oleh Ketua Komisi A, RUBEN MAGAI,dan DPRP lainNya, tuntutan aksipun dibacakan depan DPRP menunutut:
1. DPRP segera membentuk TIM Investigasi untuk mengusut peristiwa berdarah di Paniai
2. TNI dan POLRI bertanggung jawab atas 5 Nyawa yang dengan sewenang-wenang dibunuh menggunakan alat negara
3. Segera tarik militer Organik maupun NON organik dari Paniai
4. Buka ruang demokrasi seluas luasnya di papua
5. Mengutuk keras semua tindakan pembunuhan yang dilakukan dengan unsur sengaja
Setelah membacakan stekmen tersebut DPRP yang langsung mendengar dan merasakan jeritan rakyat membentuk TIM INVESTIGASI yang diwakilkan oleh beberapa diantaranya, KOMNAS HAM, DPRP, ELSAM ACTIVIS dan MAHASISWA, yang nantinya dalam waktu dekat akan turun langsung kepaniai.
Lap//stracky09/12/14
Blogger Comment
Facebook Comment