Yulian Tobai, salah satu korban penembakan di Paniai saat menjalani perawatan di ruang ICU. Foto: Abeth
|
Paniai, MAJALAH SELANGKAH -- Korban penembakan di kabupaten Paniai, Senin (8/12/2014), kini bertambah satu orang lagi menjadi enam orang. Yulian Tobai yang hari-hari bekerja sebagai Satpam di RSUD Paniai menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa (9/12/2014) pukul 15.33 kemarin.
Korban meninggal dunia di ruang ICU setelah selama dua hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai.
Selama dua hari ia menderita luka tembakan senjata di bagian paha kanan tembus ke depan dari arah belakang. Korban diduga ditembak oleh aparat gabungan TNI dan Polri di lapangan sepak bola Karel Gobai, Enarotali, Paniai.
Pantauan majalahselangkah.com saat melakukan peliputan, korban sudah tidak berdaya atau kritis.
"Adik, dia sudah sakit berat," ujar Petrus Tobai, saudara almarhum di ruang ICU RSUD Paniai, Selasa (09/12/2014) kemarin.
Sebelumnya, dokter Yosua Purba yang menangani pasien tersebut mengungkapkan, luka yang diderita cukup kritis, sehingga butuh penanganan yang serius.
"Yulian bersama satu orang, yakni Andreas Dogopia sedang dirawat di ruang ICU. Luka mereka dua memang cukup berat, sehingga kami sedang berusaha menangani dengan serius," kata dokter Yosua kepada majalahselangkah.com
Ternyata rencana Tuhan lain dari keinginan manusia di bumi. Ia dipanggil yang Maha Kuasa, jenasah almarhum Yulian Tobai dibawah ke rumah untuk disemayamkan.
"Mayatnya tidak di bawa ke lapangan, langsung menuju ke rumahnya," kata salah satu warga yang enggan menyebut namanya di lapangan Karel Gobai, Rabu (10/12) pagi ini. (Abeth Abraham You/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Blogger Comment
Facebook Comment