Terlihat keadaan Papua,
sangat buruk, dari hari ke hari terdengar di telinga bahwa orang Papua
meninggal terus-menerus, karena dibunuh oleh orang tidak kenal (OTK), kata mereka
TPN-OPM yang bunuh. Padahal, yang melakukannya pembunuhan ialah mereka para
militerlisme (Tni-Polri) sendiri. Pura-pura tidak tahu. Licik.
Dominasi militerlisme di Papua. Sudah sangat banyak. Mereka mengadakan pos-pos kecil di setiap
perempatan jalan, pertigaan jalan, maupun di setiap daerah-daerah yang masih
rawan. Hal ini, TNI/PORLI mengadakan dan membangun seperti ini, untuk menjaga
keamanan dan ketertiban negara. Namun, yang terlihat tidak seperti itu yang
mereka lakukan. Malah TNI/PORLI melakukan penyisaran yang besar-besaran,
terhadap orang Papua. Apa ini yang dibilang penegak hukum yang benar dan adil terhadap negara NKRI.
Saat-saat ini, suasana
masih panas di Papua. Terutama di beberapa daerah yang yang masih terjadi
penyisiran, yaitu daerah pania, punjak dan pada umumnya di papua. Di sebabkan, meninggalkan 8 TNI di daerah
sinak, Punjak Jaya.
Akibat dari itu, TNI/PORLI dan BNI Negara
RI, akan tambah banyak di Papua, membuat penjagaan di setiap jalanan. Mereka akan terus
mendominasi daerah-daerah yang sifatnya masih rawan. Dan juga pembunuhan khusus
untuk OTK juga, semakin banyak. Ini sangat tidak benar sekali. Dominasi yang
sangat tidak benar.
Keadaan seperti ini, orang
papua tidak akan pernafas dengan legah. Karena situasi papua masih panas. Beberapa
hari lalu telah terjadi penembakan di paniai, salah satu orang mee, yang memakai
koteka,
meninggal, ditembak di perutnya, langsung meninggal tempat. Dan di daerah paniai juga, TNI/PORLI
melakukan penyisiran dengan mengadakan benda-benda (alat-alat) elektronik, seperti HP, dan
laptop. Bila ada lagu perjuangan, yang dinyanyikan menggunakn bahasa daerah
(MEE). Maka, TNI/PORLI tidak segan-segan mematahkan benda-benda elektronik
milik masyarakat.
Karena sudah seperti,
TNI/PORLI, akan terus bekerja sesuai dengan prosedur dan tugas mereka, yakni megambil
tindakan kekerasan. Dan mereka,
akan melakukan tindakan yang tidak memanusiawikan manusia. Akan terus terjadi
penyisiran untuk orang papua. Bila dilihat-lihat orang papua akan semakin
habis. Di sisi lain, TNI/PORLI akan melamar menjadi orang biasa. jadi perluh
waspada dan berjaga-jaga.
Karena kebanyakan
masyarakat Papua meninggal, tanpa mengenal status siapa yang membunuhnya.
Padahal OTK dari TNI/PORLI yang melakukannya. Sangat heran sekali. Dengan
demikian, TNI/PORLI, melakukan hal seperti ini ialah bangsa mereka yang ingin
menguasai Papua. Apa itu, tujuan utama dan terutama untuk Negara Indonesia.
Saya rasa tidak semudah itu, mereka berjuang dengan sekemampaun dan kekuatan mereka
di bahwa naungan Negara NKRI.
OTK dari TNI/PORLI akan
banyak. Mereka akan melamar menjadi orang biasa. apa mungkin menjadi petugas
ojek dll. Jadi kita masyarakat papua jangan terlalu jalan lewat batas. Namun,
jalan tapi harus berpikir bahwa situasi papua masih dalam tahap panas. Perluh
waspada.
A. Orang Papua Meninggal Tak Bersuara
Banyak orang papua yang meninggal dengan tidak
bersuara. Meninggakan alun lagu, yang selalu memanjarkan iringan lagu, yakni lagu
kebangkitan. Namun, cepat sekali mereka meninggal dengan begitu saja. Tanpa ada
suara satu pun yang mereka tidak dikeluarkan.
Orang yang tidak salah pun, dibunuh dengan kekerasan
yang tidak memanusiawikan manusia. Mereka meninggal, hanya sebatas waktu yang
sifatnya hanya mengenal keluarga dan waktu lalu , meninggal.
Sangat tidak enak sekali, melihat orang papuaku
meninggal dengan begitu saja. Mereka ditembak dengan peluruh yang tajam menusuk
tubuh, lalu meninggal dengan tidak mengeluarkan satu katapun kepada keluarga
dan terutama kepada masyarakat papua.
TNI/PORLi, memang sangat kejam sekali, membunuh orang
papua yang tidak bersuara. Padahal, kehidupan mereka hanya, tinggal tenang-tenang
saja. Malah mereka membunuhnya.
Saya yakin dan percaya, suatu saat tanah papua akan
menjawabnya dengan adil dan benar.
B. Tanah Papua Akan Menjawab
Dari tahun ke tahun tanah papua, tinggal membisu,
tidak bersuara, tidak mendengarkan dan tidak berbicara. Tanah papua hanya
melihat situasi dan keadaan papua dengan seyumannya dan tawanya. Kata tanah
papua, belum saatnya untuk menghancurkan bangsa Indonesia. Tapi, kita tetap
berusaha dan berjuang demi tanah papua ini. walau kita jatuh dari semangat
perjuangan kita. Kita harus bangkit menyuarakan dan mengapresiasi situasi yang
benar dan adil, karena hal itu, adalah hak kita bersama.
Tanah papua, akan bersuara ketika melihat orang papua
di dalam kesengsaraan. Dia akan menyuarkan kebenaran kepada bangsa Indonesia
bahwa bangsa papua adalah bangsa yang tidak harus di jajah seperti binatang.
Namun, kami hanya mau mengatakan kami ingin lepas dari kemunafikan kalian.
Tanah papua akan bernyanyi seperti alun cendrawasih
yang setiap saat menyanyi mengiringin lagu kebangsaan papua, yakni “Hai tanahku
papua”. Sudah saatnya, ia bernyanyi. Membentuk
barisan pertahanan dan penyerangan untuk merebut bangsa papua, yang
merdeka.
Dan tanah papua akan mengahancurkan dengan kekuatan
gerakan 61. Melawan gerakan 45. Dalam seribuh barisan untuk melawan bangsa Indonesia. Dengan mengatakan merdeka dan merdeka. (M/AG)
foto-foto
Sumber : http://www.malanesia.com/2013/03/dominasi-otk-dan-tniporli-di-papua.html
Blogger Comment
Facebook Comment