Suasana ruang kelas SD Batu Putih,
Sentani, Kabupaten Jayapura (Jubi/Mawel)
|
Sentani, 8/3—Kontraktor proyek yang
merehab gedung Sekolah Dasar (SD) Percobaan Batu Putih, Kampung Puai
Baru, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura belum menyelesaikan
pekerjaannya. Padahal dananya cukup besar, yakni Rp600 juta.
“Pekerjaan yang belum selesai pemasangan tehel, pegecatan dan ganti
jendela yang rusak,” kata Penjaga Sekolah SD Batu Putih, Kampung Puai
Baru, Yonas Laly kepada tabloidjubi.com, Kamis (7/3).
Menurut Yonas, informasi lisan yang pernah sampai ke telingannya,
dana rehab SD itu tiga ruang dengan program enam kelas sebesar
Rp600.000.000. Namun, dirinya bersama guru-guru heran, sebab dana
sebanyak itu kontraktor belum menyelesaikan sebagaian pekerjaan
pemasangan tehel, pengecatan dan ganti tiga jendela. “Mengapa begini,
kami juga tidak tahu,” katanya.
Guru-guru SD itu belum mengetahui alasan pasti proyek itu belum
selesai. Mereka hanya menduga dana proyek itu habis atau belum dibayar.
“Pekerjaan belum tuntas, mungkin belum dibayar,” kata salah satu guru
senior di sekolah itu, Orpa Korwa yang juga perintis SD ini ke tabloidjubi.com, Kamis (7/3).
Namun Yonas menduga, pekerjaan belum selesai karena dana habis.
“Proyek ini ditargetkan dikerjakan selama tiga bulan. Dari September
hingga November 2012 harusnya selesai. Tapi di November mereka berhenti
sampai hari ini belum melanjutkan pekerjaan. Karena itu, kami bisa
mengatakan mungkin dananya habis,” terang Yonas.
Orpa Korwa maupun lainnya belum bisa memastikan mengapa pekerjaan ini
belum selesai karena kepala sekolah dan pihak Dinas Pendidikan
Kabupaten Jayapura yang menangani proyek ini. “Kami tidak bisa
memberikan keterangan pasti. Pekerjaan ini ditangani langsung pimpinan
sekolah dan dinas,” kata Orpa.
Ketika dimintai keterangan, Kepala SD Batu Putih, Henderina Satto
tidak mau memberikan komentar. Ia beralasan tidak mau SD yang
dipimpinanya diekspos melalui media. “Saya tidak mau SD yang saya pimpin
diekspos,” katanya melalui pesan singkatnya.
Dalam pantauan tabloidjubi.com, pemasangan tehel di dalam
kelas maupun teras belum usai. Sebagian tehel yang telah dipasang mulai
retak. Ada tiga daun jendela belum terpasang. Situasi ini mengganggu
para siswanya. “Kita harus hati-hati jalan di depan teras. Takut kaki
kena tehel yang sudah pecah,” kata Daniel Tokoro, salah satu siswa kelas
III. (Jubi/Mawel)
Blogger Comment
Facebook Comment