News
Loading...

Satgas Brimob Ikut Mengajar Siswa Sekolah Dasar

Usai menghadiri peresmian kantor dan pelantikan Dandim 1714/Puncak Jaya, Selasa (8/1) Kapolda Papua Drs. M. Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke Distrik Tingginambut didampingi Dir Intelkam, Kabid Humas dan Kasat Brimob serta Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marselis Sarimin. Ada banyak hal menarik, seperti anggota Brimob ikut mengajar anak-anak sekolah dasar. Berikut laporannya.
Puncak Jaya - (Suko) Selasa 08/01/2013 - Sebelum melakukan kunjungan kerja, Kapolda Tito terlebih dahulu mengunjungi Markas Polres Puncak Jaya untuk mengecek anggotanya yang selama ini melaksanakan tugas di sana. Memastikan anggotanya dalam keadaan baik, Kapolda melanjutkan perjalanan menuju Distrik Tingginambut bersama rombongan dengan penjagaan ketat  dari Satuan Brimob Polda Papua dan anggota Polres Puncak Jaya.

Perjalanan yang cukup melelahkan menuju ke Distrik Tingginambut karena kondisi jalan rusak, namun Jenderal Bintang Dua ini bersama rombongan menyempatkan diri menyinggahi dan mengecek anggota pos-pos polisi.
Tepat di Pos Polisi Nalime, Kapolda bersama rombongan sempat kaget dengan hadirnya beberapa orang yang nota bene berseberangan dengan NKRI sedang asyik bercanda ria bersama anggota Brimob yang ada di pos tersebut. Pada kesempatan itu, Kapolda  bersalaman dengan anggota serta yang berseberangan. “Saya berkunjung di sini untuk melihat langsung daerah Tingginambut,” katanya sambil bersalaman dengan anggota Pospol Nalime.

Disampaikannya, ia berkunjung dengan beberapa pejabat utama di antaranya, Dir Intel, Kabid Humas dan Kasat Brimob serta Kapolres Puncak Jaya. Yang pertama dilakukan adalah melihat kondisi anggota karena daerahnya cukup rawan dan terpencil sehingga anggota termotivasi supaya mereka merasa bangga dikunjungi dan merasa diperhatikan oleh pimpinannya.

Kedua, kata Kapolda Tito Karnavian, untuk berdialog langsung guna mengetahui situasi termasuk kesulitan-kesulitan yang dihadapi. “Saya selaku pimpinan tidak hanya sekedar tahu di belakang meja dari laporan, tapi juga memahami dan melihat langsung kondisi mereka,” ujar Kapolda Karnavian.
Dari kunjungan itu, anggota menyampaikan kepada Kapolda bahwa keberadaan mereka di Tingginambut cukup aman karena dalam beberapa waktu terakhir ini tidak ada kejadian. Hubungan dengan masyarakat juga cukup kooperatif bahkan rekan-rekan yang ada di pos-pos cukup proaktif berhubungan dengan masyarakat.
Kepada wartawan, Kapolda menuturkan, dirinya merasa senang mendengar apa yang disampaikan oleh anggotanya di lapangan. “Sudah kita mendengar seruan dari mereka, dan mereka sampaikan aman-aman saja,” ujarnya. 

Tidak hanya menjaga keamanan, anggotanya juga melakukan kegiatan-kegiatan terobosan seperti mengajar, menjadi guru dan membantu masyarakat berkebun. “Kesulitan memang cukup banyak yang dihadapi anggota, seperti masalah listrik, masalah bahasa, masalah bensin, masalah harga-harga kebutuhan yang cukup mahal dan juga perlengkapan seperti teropong,” ucapnya.

Untuk itu, ungkapnya, pihaknya akan memberikan dukungan dan bantuan beberapa peralatan untuk perlengkapan yang lain dan akan menginventarisir seperti genset yang nantinya akan berikan kepada mereka.

Ia juga mengatakan, belum ada insentif khusus untuk pengamanan bagi daerah rawan dan terpencil, namun demikian dari Mabes Polri saat ini telah mengupayakan untuk memberikan insentif khusus bagi pengamanan daerah perbatasan.

“Saya nanti juga akan mengajukan usulan ke Mabes Polri agar diberikan juga insentif khusus bagi daerah rawan dan daerah terpencil seperti daerah pegunungan yang mana kesulitan-kesulitan sangat banyak mereka hadapi seperti harga-harga yang cukup mahal dan lain sebagainya. Jadi nantinya saya berharap bukan hanya daerah perbatasan saja yang mendapat insentif khusus,” terangnya.

Dalam kesempatan itu pula Kapolda Karnavian menyempatkan diri berterima kasih kepada jajaran Pemda. “Hingga saat ini saya sangat berterima ksaih dengan jajaran Pemda. Dengan dukungan dari Kapolres yang sudah mengkomunikasikan sehingga Pemda memberikan dukungan baik dalam bentuk bahan kebutuhan pokok, bensin dan lain-lain,” lanjutnya. 

Namun demikian pihaknya juga akan tetap berupaya memberikan dukungan semaksimal mungkin bila ada kekurangan-kekurangan. Untuk penambahan personil katanya hingga saat ini masih dianggap cukup. Yang diperlukan adalah perbaikan pos karena kurang layak sebagai pos serta perlu tambahan pos baru.
Menariknya lagi, kata Kapolda Tito Karnavian bahwa terobosan anggota yang ada di Pos Tingginambut tidak hanya sekedar menjaga keamanan namun juga bertindak sebagai guru dan ikut terlibat dalan proses ajar mengajar terhadap masyarakat yang buta aksara dan setelah ditelusuri ide tersebut ternyata berawal dari ide yang dicetuskan oleh Wakapolres Puncak Jaya Kompol Hanafi.

Dalam penjelasannya, Wakapolres Kompol Hanafi menjelaskan, ide tersebut memang muncul dari dirinya saat dia melakukan kunjungan di pos Kulirik Tingginambut. “Saat saya menjabat sebagai Wakapolres, di bulan Juli saya melakukan kunjungan ke salah satu pos di Kulirik dan mendapati sebuah SD Dondobaga yang sudah tertutup alang-alang panjang. Saya sempat menanyakan kenapa tidak aktif dan anggota menyampaikan gurunya mati tertembak, sehingga saya tersentuh dan mencoba membicarakan dengan Kapolres untuk merekrut guru,” tuturnya.

Dari penyampaian tersebut, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marselis Sarimin menyetujui untuk kembali mengaktifkan sekolah tersebut, sehingga dirinya langsung mengumpulkan para kepala suku dan wali murid, guna menggelar rapat di salah satu rumah warga di Dondobaga. 

”Dari kesimpulan itu, semua mendukung, cuma guru-guru takut dan meminta jaminan keamanan, sehingga kami menyampaikan bahwa jaminan keamanan dari diri masing-masing artinya menjaga sikap, menjaga mulut dan lainnya. Kalau ini sudah terlaksana, dimana Anda berada, akan merasa aman,” ungkapnya.

Hanafi juga mengaku sempat mengeluarkan pernyataan tegas kepada guru agar melepas jabatan guru, apabila tidak mau mengajar siswa di Puncak Jaya. “Kalau tidak mau mengajar lagi, mendingan lepas  saja profesi guru, daripada makan gaji buta,” tegasnya seraya mengakui pernyataan yang disampaikan bernada keras, tetapi sesuai dengan batin kemanusiaan.

Kepada guru, Hanafi sempat menawarkan agar anggota Brimob yang bertugas di sana, turut mambantu mengajar dan sempat ditolak para guru, lantaran merasa keamanannya terancam. Namun berkat kekukuhanya, Hanafi menguatkan kepercayaan para guru untuk turut membantu mengajar. 

”Saya pernah sampaikan kepada guru agar tidak mendistkreditkan institusi saya. Kita buktikan dan spontan saya kumpulkan anak-anak murid, yang kebetulan terkumpul 30 orang. Kemudian saya bertanya kepada anak-anak, kalau bapak mengajar di sini, anak-anak takut kah ? Mereka menjawab tidak bapak, sehingga berdiri bulu roma saya, karena tersentuh dan lebih membulatkan tekad saya untuk membantu mengajar murid-murid SD,” ujarnya.

Atas tekat tersebut, sambung Hanafi, tepat Juli 2012, ia dan anggota Satgas Brimob bersama para orang tua dan guru membersihkan sekolah, sehingga 23 Agustus 2012 sekolah tersebut resmi dibuka. “Di hari pertama, saya berkesempatan mengajar pertama disusul anggota- anggota Brimob yang bertugas di sana di tambah dengan 3 orang guru. Dimana saya dan anggota Satgas Brimob mengajar di kelas III dan kelas II, sedangkan kelas I, IV, V dan kelas VI diajar oleh guru yang bertugas di sana,” terangnya.

Setelah berhasil memotivasi para guru, kata Hanafi, dia dan anggota satgas Brimob terus melakukan pendekatan guna menarik hati murid-murid untuk belajar dengan rajin. Bahkan, Hanafi turut membantu member seragam kepada murid-murid, dengan syarat dapat menjawab pertanyaan yang diberikannya dengan maksud mengasah kembali otak para murid. 

”Saya berikan tidak cuma-Cuma. Artinya para murid harus bisa menjawab pertanyaan  yang saya berikan di papan tulis tentang mata pelajaran PPKN dan Pendidikan Agama Kristen. Hasilnya 10 siswa bisa menjawab, sehingga kami serahkan seragam secara langsung, untuk siswa lainnya tetap kami berikan melalui anggota Brimob yang bertugas di sana untuk menyerahkannya, karena memang hari itu bertepatan dengan Ulang Tahun Brimob,” tuturnya.

Saat itu, Hanafi sempat memberikan pemahaman kepada para murid bahwasannya menerima hadiah lebih bangga ketimbang pemberian. Atas motivasi tersebut, para murid mulai giat belajar agar ke depan dapat menerima hadiah kembali dibandingkan pemberian. ”Anak-anak sangat setuju dan mulai belajar dengan giat,” tambahnya.

Keberhasilan ide Hanafi dengan memberikan tenaga pengajar dari Polri, mulai disambut hangat oleh wali murid yang merasa trauma dengan penembakan terhadap seorang guru 6 bulan silam. Bahkan, guru tersebut menyampaikan permintaan maaf. ”Bagi saya itu tidak masalah, karena polisi selain menjadi pengayom, adalah mendidik secara langsung. Sehingga sampai sekarang masih terus berjalan dan mudah-mudahan ada tumbuh pengajar baru di kepolisian ini dalam rangka mendidik dan mencerdaskan bangsa,” pungkasnya. 

Dari pernyataan Hanafi tersebut ada hal yang menarik. Kenapa anak-anak bersemangat diajar oleh anggota satgas Brimob di sana. Setelah ditelusuri melalui salah satu anggota satgas Brimob yang bertugas di sana dan juga sekaligus ikut memberi pelajaran Iptu Erol Sudradjat menyatakan bahwa anak-anak bersemangat diajar oleh anggota satgas Brimob karena diberi hadiah permen atau gula-gula dan es bon-bon. 

“Pertama-tama anggota satgas Brimob mencari siswa-siswa ke pemukiman penduduk untuk dibujuk supaya mau pergi ke sekolah untuk belajar dengan cara membawa permen atau gula-gula atau es bon-bon dengan maksud supaya mau berkumpul di sekolah. Setelah mereka berkumpul barulah pelajaran dimulai dengan mengenalkan huruf-huruf dan belajar bahasa Indonesia,” ujarnya. 

Kemudian ada hal penting yang membuat pihaknya bangga dan haru, karena saat satgas Brimob akan aplusan atau pergantian tugas, masyarakat yang ada di sana menangis karena sehari-harinya masyarakat yang kekuranagan makanan sering meminta makanan kepada anggota yang bertugas di Tingginambut.(Suko/ ANTONIUS LOY-TINGGINAMBUT
 
Sumber :  http://papuapos.com/index.php/utama/item/669-satgas-brimob-ikut-mengajar-siswa-sekolah-dasar-1
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment