News
Loading...

TAHUN PROKLAMASI WEST PAPUA

oleh: Oridek Ap

Waktu kemerdekaan Republik West Papua di proklamasikan (1 juli 1971) saya belum lahir, tetapi saya sadar bahwa, saya harus ambil Proklamasi sebagai patok saya. Saya tahu bahwa ada saudara/ saudari lain yang sudah tahu bahwa sudah ada hari Proklamasi, tetapi mereka lihat hari Proklamasi itu sebagai hari yang sudah besejara saja. Bapak saya alm. Arnold Ap setia kepada tanah dan bangsanya, sampai akhir hidupnya, dia setia dan perjuangkan perjuangan Proklamasi, untuk capai West Papua Merdeka 100%. Bapak saya di siksa dan di bunuh oleh alat-alat pemerinta Indonesia, jadi saya tidak akan lihat hari Proklamasi sebagai hari yang sudah bersejara saja, tetapi saya tetap akan tahankan hari Proklamasi dan turut perjuangkan perjuangan Proklamasi.

'Tahan Proklamasi'

Hari dewasa ini kami semua bisa lihat yang ada banyak kebebasan di tanah tumpah dara, West Papua. Semua kebebasan yang sekarang di West Papua itu baik, asal kami gunakan kesempatan kesempatan dengan baik. Jangan, kami kaget dari Gus Dur (Presiden Wahid) punya kata-kata, semua kata-katanya cukup manis, semuanya untuk menang kepercayaan rakyat asli West Papua, oleh sebab itu dia 'hapuskan' nama Irian Jaya dan gantikan akan dengan Papua Barat. Dengan nama West Papua dia tidak bermaksud negeri yang Merdeka dan bernagara sendiri, sama sekali tidak. Sebab Presiden Wahid yang sama itu, katakan bahwa tidak bisa ada negara di bawa negara, ini bukti bahwa dia tidak bermaksud buat kasih kemerdekaan sama bangsa West Papua, mungkin dia maksud 'kemerdekaan otonomi' (mederka stenga). Kami, rakyat West Papua, sudah nyatakan lewat Proklamasi 1 juli 1971 bahwa kami kami telah MERDEKA, kami mau bernegara sendiri, diluar nagara Republik Indonesia (R.I.). Sama saja dengan Proklamasi R.I. pada 17 augustus 1945, sama saja. Rakyat Indonesia sejak hari itu nyatakan bahwa sudah Merdeka, dan mau bernegara sendiri diluar negera kolonis Belanda. Sampai dengan hari ini R.I. masih pegan 17 augustus 1945 sebagai hari kemerdekaannya.

Kalau kami mau Menang dan Merdeka seperti R.I., kami harus tahan 1 juli 1971 sebagai hari kemerdekaan Republik West Papua, dan turuti anggaran-anggaran Proklamasi itu. Jangan kami sengaja lupah anak yang telah lahir dan hari lahirnya, seperti bapa-bapa Proklamasi yang tidak mau bertanggun jawab. Proklamasi 1 juli 1971 itu juga sebagai protes dan menentang kekalahan 1969. Dengan Proklamasi itu kami nyatakan bahwa, kami tidak akan ikut perjuangan yang diatur oleh negara-negara kolonis (seperti Belanda atur-atur kami di tahun limapuluan dan enampuluan) sampai bisa membawa kekalahan di tahun 1969 itu. Lewat Proklamasi kami kasih tunjuk bahwa perjuangan kita buat capai West Papua Merdeka 100%, tergantung dari kami bangsa West Papua sendiri. Kalau bapa-bapa Proklamasi (generasi tua) tidak mau dan bersengaja buat lupah tanggun jawab Proklamasi, kami anak anak Proklamasi (generasi muda) harus bertindak sendiri dan membelah Perjuangan Proklamasi, untuk capai West Papua MERDEKA 100%, diluar semua penjaja-penjaja. Waktu belum ada banyak kebebasan-kebebasan sudah ada Proklamasi, masyarakat sudah sadar dan bertindak di waktu-waktu dulu yang tidak ada kebebasan seperti sekarang, sampai sudah banyak di siksa dan di bunuh. Bapak saya Arnold Ap dan banyak pejuang-penjuang yang nama-nama mereka saya tidak kenal seperson, tetapi sebagai saudara/ saudari dalam perjuangan kemerdekaan, saya hargai mereka punya kontribusi yang luarbiasa. Kalau saudara/ saudari sadar dan hargai semua patriot yang telah pergi kemuka, saudara/ saudari harus sadar buat tahan teguh Hari Kemerdekaan kami itu. Gus Dur sendiri sudah katahkan bahwa tidak bisa ada negara dibawa negara, dan menurut saya kami harus waspada. 

Kalau Gus Dur injinkan kami buat bentukan sesatu 'parlemen' dan 'pemerinta' baru , berarti 'parlemen' dan 'pemerinta' itu bukan dengan maksud buat negara West Papua, tetapi buat propinsi West Papua. Jangan kami biarkan diri untuk dapat tipu lagi, seperti dulu Belanda tipu kami dengan janji-janjinya, yang dia tidak lunasi sampai hari ini. Belanda dulu kasih bangsa West Papua bendera 'Fajar' dan lagu bangsa 'Hai tanah ku Papua' juga bukan dengan maksud untuk lepaskan kami buat berdiri dan bernegara sendiri, sama sekali tidak. Indonesia itu sesatu negara yang sedang 'developing' dan ada banyak utang-utang sama negara-negara kapital, sebab Indonesia sendiri ingin jadi negara kapital. Sama saja seperti negara-negara kapital yang lain, Indonesia tidak akan terima pica belahan di dalam 'kesatuan' R.I. (Gus Dur sendiri sudah bilang) dan dia akan pakai semua cara-cara 'demokrasi', dengan maksud buat menjauhkan (kalau bisa matikan) gerakan-gerakan yang bersifat untuk bernegara sendiri. Kalau kita mau menang dan bernegara sendiri kita harus lihat kembali ke akar-akar perjuangan bangsa kita, pertanhankan 1 juli 1971 sebagai hari lahir Republik West Papua dan anggaran-anggarannya kita harus tahan sebagai anggaran-anggaran negeri kita. Sampai disini saja dulu, dan kalau saudara/ saudari rasa pendapat saya tidak betul atau tidak logis, kita bisa diskusi terus, terima kasi banyak buat saudara/ suadari punya waktu baca.

Papua Merdeka, salut!
"Berjuang terus tetap Menang"
25 februari 2000
Oridek Ap

Sember : http://www.antenna.nl/~fwillems/bi/ic/id/wp/proklamasi.html
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment