Ketua Dewan Adat Daerah Paniyai, Jhon NR Gobay (Foto: Ist) |
“Saya ingin tegaskan, sekaligus bantah pernyataan Kapolda Papua, bahwa penembakan anggota Polisi terjadi di Kabupaten Deiyai, bukan terjadi di Kabupaten Paniai, Kapolda jangan bangun opini seakan-akan TPN-OPM di Paniai yang balas,” kata Jhon, kepada suarapapua.com, Minggu (4/1/2015).
Menurut Jhon, Kampung Gakokebo, Distrik Tigi Barat, terletak di Kabupaten Deiyai, bukan terletak di Kabupaten Paniai seperti pernyataan aparat kepolisian di berbagai media massa.
“Kalau tanya ke seluruh masyarakat Paniai dan Deiyai, mereka akan bilang kampung Gakokebo itu terletak di Deiyai, bukan Paniai, jadi aparat kepolisian stop putar balik fakta, dan mau tutup peristiwa penembakan tanggal 8 Desember lalu,” tegasnya. (Baca: Jokowi Berkeinginan Dialog Dengan Masyarakat Papua).
Jhon berharap, Kapolda Papua tidak membawa masalah di laut ke darat, atau masalah di darat dibawa ke laut, artinya, masalah di Deiyai jangan dikaitkan dengan warga di Paniai, sebab ini sangat meresahkan masyarakat.
“Pernyataan-pernyataan Polisi yang tidak benar, bohong, dan putar balik fakta seperti ini kadang buat masyarakat tambah marah dengan anggota kepolisian, karena itu saya minta hentikan pembohongan publik,” kata Jhon. (Baca: Jokowi Pidato Soal Paniai, Ini Pendapat Franz Magnis-Suseno).
Menurut Jhon, aparat keamanan di tanah Papua harus belajar menjaga situasi dan keamanan di tanah Papua dari beberapa polisi dan tentara senior di wilayah pegunungan,, yang selama ini memiliki hubungan emosional sangat baik dengan masyarakat.
“Tapi kan Polisi sekarang sangat arogan, muncul dengan emosional, padahal senjata yang dipakai dan digunakan anggota dibeli dari uang rakyat,” kata Jhon. (Baca: Bertemu Presiden, Bupati Paniai Minta Penembakan 4 Warganya Diusut Tuntas).
Jhon justru meminta Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk melakukan penyelidikan, dan mengusut secara tuntas peristiwa penembakan terhadap lima warga Paniai di Lapangan Karel Gobay, pada 8 Desember 2014 lalu.
“Kami semua masih tunggu komitmen aparat keamanan dalam menyelesaikan kasus ini, minimal pelaku penembakan empat anak sekolah tersebut dihukum secara tuntas, tapi juga saya prihatin dengan kekerasan yang terjadi di Deiyai beberapa hari lalu,” kata Gobay.
Secara terpisaha, pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Bara (TPN-PB) Wilayah Mee-Pago, Damianus Yogi, membantah pernyataan Kepala Kepolisian Daerah Papua, yang menyatakan TPN-PB sebagai pelaku penembakan salah satu anggota Polisi. (Baca: TPN-PB Wilayah Paniai Bantah Tembak Anggota Polisi).
“Kalau Kapolda bilang kami yang tembak, maka itu keliru, dan tidak benar, kami sama sekali tidak melakukan penembakan terhadap anggota Polisi Indonesia bernama Arif,” ujar Yogi, saat menghubungi suarapapua.com, Minggu (4/1/2015) sore.
Menurut Yogi, peristiwa penembakan terjadi sangat jauh dari Markas TPN-PB, dan terjadi di wilayah perkotaan, sehingga tidak benar hal itu dilakukan oleh anggotanya. (Baca: Jokowi Sesalkan Peristiwa Kekerasan di Kabupaten Paniai).
“Kalau kami yang tembak, tentu tidak akan biarkan yang bersangkutan hidup, apalagi membiarkan senjatanya dibawa, tapi kan anggota Polisi itu selamat toh, senjata juga tidak dirampas, jadi ini bukan dilakukan anggota kami,” katanya.
OKTOVIANUS POGAU
Sumber : www.suarapapua.com
Blogger Comment
Facebook Comment