News
Loading...

TPN-PB Minta SBY Segera Berunding

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
 (TPN-PB), Jonah Wenda didampingi Marius Oyaitou,
 Kepala Staf Angkatan Darat dan Dj Arim,
 Staf Aspri Panglima TPN-PB Markas Pusat saat jumpa pers.
 Foto: Hengky
Jayapura, -- Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB), Jonah Wenda didampingi Marius Oyaitou, Kepala Staf Angkatan Darat Tentara Pembebasan Nasional Markas Pusat dan Dj Arim, Staf Aspri Pang Lima TPN-PB Markas Pusat  meminta Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono segera membuka diri melakukan perundingan sebelum masa jabatanya berkahir.  
 
Hal itu diungkapkan Jonah saat menggelar jumpa pers di Hotel Matos, Abepura, Jayapura, Papua (12/3) siang tadi.
 
Di hadapan sejumlah wartawan, Jonah Wenda mengatakan, Indonesia segera meninggalkan sistem tangkap dan pemenjarahan rakyat Papua. Sekarang sudah saatnya pemerintahan SBY-Boediono membuka diri untuk segera melakukan perundingan dengan rakyat Papua serta dimediasi oleh pihak netral tanpa syarat.

"Kita harus tinggalkan sistim tangkap menangkap terhadap rakyat Papua yang selama ini dilakukan pemerintah Indonesia. Seperti biasa saya sampaikan bahwa untuk menuju jalan damai yang kita harapkan solusinya orang Papua dan pemerintah Indonesia berunding dan dimediasi oleh pihak yang netral serta bebaskan seluruh tahan politik yang ada di penjara,  "ungkap Wenda.

Jonah juga berharap penyelesaian konflik di Papua solusinya bukan harus melalui pendekatan militer yang ujung-ujungnya penangkapan, pembunuhan dan pemenjaraan rakyat Papua secara liar

Kata dia, pihaknya juga siapkan wadah untuk komunikasi yang baik, sebagimana sesuai janji presiden SBY  tangal 11-11-2011 lalu, bahwa kedua belah pihak antara pihak Jakarta dan Papua harus duduk dan  perlu mencari jalan  damai.
 
"Selama ini orang Papua ditangkap, disiksa, diancam dan sebaginya. Kalau dengan kekerasan malah akan menimbulkan dendaman rakyat Papua terhadap pemerintah Indonesia,"kata dia

Ia meminta, pemerintah provinsi Papua, pihak legislatif dan  eksekutif segera mendorong apa yang kita sepakati bersama yakni Jakarta dan Papua harus membuka ruang untuk berunding

"Kami harap sebelum SBY meninggalkan tahtanya segera untuk ambil langkah yang baik dan jalan damai dengan melakukan perundingan ini, "kata Wenda.
Sementara itu, Marius Oyaitou selaku Kepala Staf Angkatan Darat TPN Markas Pusat di tempat yang sama mengatakan, semua yang melanggar hukum dan hak milik orang lain diselesaikan dengan baik. "Sekarang satu-satunya solusi yang ada hanya melalui jalan perundingan,"kata dia.
 
"Kami minta kepada pemerintah provinsi dan pusat serta aparat militar supaya membuka diri dan kita selesiakan dengan damai dan tidak perlu lagi ada pembunuhan di mana-mana,"kata dia tegas.
 
Ia menegaskan, hargai hak orang Papua ras melanesia. Kami tidak meminta dialog tetapi kami minta perundingan. "Hak pakai sudah habis berikan kepada kita hak milik,"kata dia. (MS)
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment