News
Loading...

DPRP: Kehadiran ULMWP di Papua Tak Perlu Dikhawatirkan

Anggota Komisi I DPRP, Ruben Magay – Jubi/docRP
Jayapura, Jubi – Para pemimpin MSG memberikan status anggota asosiasi kepada Indonesia dan status observer/pengamat kepada United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang mewakili bangsa Melanesia yang berada di luar Papua. 

Indonesia, naik satu level dari status sebelumnya sebagai observer. Sedangkan Papua untuk pertama kalinya mendapatkan status sebagai bagian ras Melanesia di forum subregional Melanesia. Dua keputusan ini dituangkan dalam Komunike MSG ke-20 di Honiara, Jumat (26 Juni 2015).

Anggota Komisi 1 DPR Papua, Ruben Magay mengatakan, ULMWP dan Indonesia adalah satu keanggotaan di dalam MSG. Oleh karena itu, kehadiran kantor MSG di Wamena tidak perlu dipersoalkan.

“Jadi, di sini tidak ada yang bicara kau itu begini kau itu begitu. Di dalam MSG, Indonesia dan ULMWP tidak ada Jakarta tidak ada Papua. Yang ada adalah pemerintah Indonesia dan ULMWP,” katanya kepada Jubi di Jayapura, Kamis (18/2/2016).

“Kalau itu dibentuk kantor ULMWP, maka pemerintah sudah bicara satu meja. Tidak ada bahan pembicaraan bahwa kau itu pemerintah dan saya rakyat. Itu tidak ada. Karena Indonesia sebagai anggota tetap dan ULMWP itu observer di situ statusnya sama,” lanjutnya.

Akademisi Universitas Cenderawasih Marinus Yaung mengatakan akhir Juni 2015 Pemerintah Indonesia mengatakan bahwa ULMWP hanya LSM internasional sehingga keberadaannya sebagai observer di MSG tidak perlu khawatir.

“Tapi, kenapa pemerintah Indonesia begitu khawatir dan panik dengan kehadiran kantor LSM ini di Papua?” kata Yaung.

Yaung berpendapat kehadiran ULMWP memberikan kontribusi kuat terhadap posisi tawar Papua terhadap Jakarta dan akan membuat pemerintah Presiden Jokowi semakin serius membangun Papua tanpa lagi menggunakan pendekatan kekerasan dan militerisme.

Ia menduga Presiden Jokowi telah dibohongi oleh orang-orang dekatnya. Padahal dengan jelas ULMWP sudah ada di Papua.

“Saya melihat ada permainan dari intelijen yang dipelihara supaya Papua penuh dengan kekerasan, pendekatan dengan operasi militer. Papua tidak perlu lagi pembangunan, ini permainan intelijen supaya operasi militer terus bertambah. Kalau kecolongan itu hanya mengelabui orang Papua aman-aman saja,” katanya. (Abeth You)

http://tabloidjubi.com/2016/02/18/dprp-kehadiran-ulmwp-di-papua-tak-perlu-dikhawatirkan/
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar