News
Loading...

Pemimpin Korup Bentuk Lingkaran Setan

JAKARTA - Kepemimpinan yang korup dan pemerintahan yang tidak efisien telah membentuk sebuah lingkaran setan. 

Dimulai dari kepemimpinan yang lemah telah menyebabkan inefisiensi dan korupsi, kemudian membuat anggaran tidak mampu melayani masyarakat. Akhirnya ada disparitas yang menyebabkan ketidakstabilan lalu pada akhirnya membuat pemerintahan semakin lemah. 

Jika tidak dihentikan maka kita mengarah kepada negara yang gagal,” demikian diungkapkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto dalam kuliah umum yang diselenggarakan Soegeng Sarjadi Syndicate, di Jakarta, Selasa (o8/1/3201).
 
Menurutnya, indikasi tidak efisiennya pemerintahn terlihat dari semakin banyaknya daerah otonom yang membutuhkan dana besar. Itu karena setiap pembentukan daerah otonom baru membutuhkan berbagai anggaran baru yang jumlahnya juga besar, sementara para pejabat banyak yang terjerat kasus korupsi.
Sudah 60 tahun lebih pembangunan Indonesia, tapi masih banyak ketidakadilan dan tidak meratanya pembangunan. Salah satu solusi secara eknomi, menurut prabowo ialah Indonesia harus mencari suatu sektor yang bisa diandalkan. Menurutnya sektor yang bisa memimpin itu adalah pertanian. 

Ini sektor yang bisa mengangkat 50 persen rakyat yang hidup di desa-desa,” ujarnya.
 
Prabowo juga menyatakan untuk melakukan itu maka harus dicari tim pemerintahan yang bersih dan efektif yang terdiri dari orang-orang terbaik Indonesia. “Realitas politik harus diperhatikan, tetapi untuk sektor-sektor kunci sebaiknya dipegang orang-orang terbaik dan paling bersih,” katanya. 

Siapa pun pemimpin Indonesia pada 2014, menurutnya, bakal menghadapi empat masalah utama, yaitu menipisnya sumber energi, ledakan jumlah penduduk, korupsi, dan tidak meratanya perekonomian. Karena tantangan tersebut maka presiden mendatang harus bisa memilih tim kerja yang benar-benar terdiri dari orang-orang terbaik dan yang paling bersih. 

Seperti mencari bakat, tugas seorang presiden adalah mencari yang terbaik dan paling bersih dari seluruh Indonesia,” kata Prabowo menjawab tantangan tersebut.
 
Prabowo menguraikan, persediaan energi sudah semakin menipis. Konsumsi minyak Indonesia sebanyak 500 juta barel per tahun. Tanpa adanya eksplorasi sumber baru, dia memperkirakan 12 tahun lagi minyak Indonesia akan habis. Persediaan gas alam diperkirakan habis 34 tahun lagi atau batu bara yang bakal tandas pada 79 tahun mendatang. 

Artinya pada 2024, Indonesia memerlukan impor minyak seluruhnya dari asing atau menggantikannya dengan energi alternatif,” tuturnya. 
 
Pertumbuhan penduduk juga perlu diwaspadai. Jumlah penduduk Indonesia saat ini 241 juta orang dan setap tahun tumbuh 1,6 persen.
Artinya 20 tahun mendatang ada 76 juta lagi penduduk yang harus diberi makan. Tantangannya adalah untuk menyediakan rumah, rumah sakit, pekerjaan dan makanan,” tuturnya.
 
Wajah Lama
Pengamat komunikasi politik Effendi Ghazali menyatakan kepemimpinan pada 2014 memang penting, namun rakyat juga tidak boleh melupakan bahwa presiden juga seorang manusia biasa.
“Jangan dianggap begitu sempurna. Presiden juga pasti punya kelemahan,” kata Ghazali. Hal lain yang tidak kalah penting menurutnya ialah bagaimana memperbaiki partai politik.
Wartawan senior Budiarto Shambazy menyatakan menjadi pemimpin Indonesia bukan perkara sembarangan. Fenomena terpilihnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia tidak menuntut pencitraan namun juga rekam jejak seseorang.
Menurut Budiarto, kemungkinan calon-calon presiden yang muncul pada 2014 adalah wajah-wajah lama yang juga sudah berkompetisi pada 2009 lalu. “Karena itu para calon harus bisa meyakinkan bahwa mereka tidak sekadar hanya mengejar jabatan saja,” ujar Budiarto.(Suko/ Sinar Harapan)
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment