News
Loading...

Pembalakan Hutan di Papua Semakin Meningkat Akibatnya Masyarakat Papua Semakin Tersingkir dan terpelosok

Alex (dok pribadi)
Oleh : Alexander Gobai

Hutan papua yang sangat kaya raya dengan berbagai macam seluk beluk makhluk hidup di perut bumi teluk cendrawasih sudah semakin habis alias punah. Artinya bahwa hutan papua yang selalu kita lihat, di pandangan mata kita, “oh hutan papua memang dia memberikan suasana yang sangat nyaman dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat”. Hal itu selalu kita ungkapkan bertubi-tubi dalam hidup kita, malah ia hilang satu per satu.


Perkembangan hutan papua, sudah tidak nampak di dalam kehidupan. Sering kita melihat bahwa hutan papua ada, berarti manusia pun juga ikut hidup dengan kemegaan hutan alam papua. Sangat megah sekali betapah indahnya hutan papua, ketika saat pancaran matahari di pagi hari dan memanjarkan keindahannya di pulau papua. Dan tentunya seluk-beluk makhluk hidup pun akan riang, menyanyikan sebuah lagu yang sangat merdu dengan satu ketukan yang bertubi-tubi, menghiasi alun-alun pulau cendrawasih papua.

Namun, dari tahun ke tahun perkembangan teknologi semakin canggih. Alat-alat pun semakin canggih. Artinya karena semakin canggih dan modernisasi. Maka semua kebutuhan hidup yang berasal dari hutan pun akan mengikuti dengan perkembangan global yang sedang berkembang.

Dan karena semakin canggih pun, setiap perusahan-persusahan akan  masuk dengan secepatnya, untuk melakukan keperluan dan keingginan mereka. Karena, memunyai keperluan dan kebutuhan mereka. Makanya, semua hasil hutan, baik pohonnya, maupun hasil kekayaan lainnya, dikuras oleh perusahan-perusahan tersebut.

Artinya bahwa, ketika perusahan mendominasi salah satu tempat, yang mana kebetulan tempat tersebut, banyak dengan hasil hutan alam papua. Maka tidak lama kemudian, hutan itu akan habis karena telah diambil dan di olah  oleh perusahaan. Lalu penghuni tempat itu, akan digeserkan di tempat yang lebih terpelosok.
Pembalakan hutan dimana-mana terjadi, contohnya  di kabupaten nabire,(daerah yaro, makimi dan topo), juga di merauke dengan perusahan mife, yang kegiatanya hanya membabat hasil hutan papua, milik masyarakat merauke.

Akibat dari itu, masyarakat papua semakin terpelosok dan tersingkir dari penginapan mereka. Dimana penginapan yang tadinya, menghiasi dengan berbagai hasil hutan alam papua. Namun, karena mereka mengambil alih, untuk menyukseskan misi mereka. Maka dengan rasa berat hati, harus meninggalkan dan menyingkir ke tempat lain, yang lebih terpelosok.
Bila sudah seperti itu, saya yakin dan percaya kita orang papua akan hidup di bawah garis kemiskinan. Jangan berharap bahwa hutan papua yang masih produktif dan utuh itu, kita bisa hidup dan tinggal dengan baik. Tidak akan bisa saudara. Mereka mengambil hasil hutan papua, biar sedikit namun, bagi mereka sangat berharga.

Ini di sebabkan karena tidak ada penanganan yang tegas dari pihak mana pun. Terutama pihak pemerintahan. Kurang ada pemantauan dan aturan yang jelas. Sehingga perusahan-perusahaan muda masuk. Akibatnya, masyarakat tersingkir dengan muda pula.

Hal ini, menjadi bahan pembelajaran buat pemerintahan bahwa, jangan sampai masyarakat akan melakukan aksi saat perusahaan mengambil hasil dan tanah milik masyararakat dan jangan sampai masyarakat mengalami krisi ekonomi (kekurangan pangan dan pangan). Karena mengambil tanah dan hasil kekayaan milik masyarakat.

Alexander Gobai, Mahasiswa Papua, Tinggal di Yogyakarta

Sumber :  mapegaa.blogspot.com
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment