Ilustrasi Penembakan (google.com) |
Jayapura, 5/4 – Sejumlah kasus
penembakan di Papua yang menelan banyak korban bisa terindikasi pada dua
pihak sebagai pelakunya, yaitu diduga pertama kalau bukan TNI/Polri
berarti ddugan selanjutnya dari kelompok TPN/OPM.
“Pelaku penembakan mempunyai motif dan tujuan berbeda. Selama ini TPN
selalu menyatakan sikap bertanggungjawab jika penembakan dan jelas
sasaran mereka siapa. Tapi kalau ada penembakan dan tidak ada pihak yang
bertanggung jawab, itu merupakan skenario,” kata Rinto Kogoya, Ketua
Aliansi Mahasiswa Papua kepada tabloidjubi.com di Jayapura, Jumat (5/4).
Tapi, lanjut dia, ketika itu merupakan skenario berarti bermuatan
kepentingan. “Yang punya kepentingan dari skenario adalah dugaan
TNI/POLRI dengan tujuan mendapatkan dana operasional karena
keterbatasan dana yang dianggarkan pemerintah,” ujar Rinto.
Menurutnya, tidak hanya supaya mendapat kucuran dana dari suatu
skenario penembakan, tapi ada target yang diincar dari skenario yaitu
menjadi sasaran individu atau kelompok organisasi.
Sejauh ini opini publik menyangkut sejumlah kasus penembakan di Papua
ibarat bola liar, sasaran tuduhan kepada TPN/OPM, kalau bukan TNI atau
Polri. Tapi kenyataannya tidak melakukan investigasi independen secara
mendalam untuk mengungkap pelaku penembakan. Puluhan nyawa jadi korban
akibat peristiwa penembakan misterius belakangan ini. “Sekarang butuh
keberanian media untuk memberitakan pelaku kasus penembakan sesuai
fakta. Media dapat mendukung opini publik,” katanya. (Carol/Jubi)
Sumber : tabloidjubi.com
Blogger Comment
Facebook Comment