Jayapura, Jubi – Lembaga Investigasi dan Informasi
Kemasyarakatan (LIDIK) Provinsi Papua mendesak Pemerintah Provinsi
setempat dan Kementerian Kesehatan menurunkan tim untuk memastikan
penyebab kabar meninggalnya puluhan anak di Distrik Mbuwa, Kabupaten
Nduga, Papua.
Ketua LIDIK Papua, Hendrik Abnil Gwijangge mengatakan, tak hanya puluhan anak, ternak di wilayah itu juga mati. Namun belum diketahui pasti penyebabnya.
“Dari laporan yang kami terima, sebanyak 41 anak usia tujuh tahun kebawah meninggal dunia sepanjang November ini. Informasinya, gejala yang diderita para korban mirip penderita malaria. Ciri-cirinya mengalami flu, demam, dan buang air besar terus menerus,” kata Abnil Gwiangge via pesan eletroniknya kepada Jubi, Rabu (25/11/2015) petang.
Menurutnya, Dinas Kesehatan Nduga sudah mengirim tim medis ke Distrik Mbuwa. Namun belum bisa disimpulkan penyebab meninggalnya puluhan anak itu.
“Tak hanya anak-anak yang meninggal dunia, namun juga ternak warga mati. Keterangan Kepala Distrik Mbuwa, Erias Gwijangge, ternak mati sebelum anak-anak meninggal dunia. Tak hanya di Mbuwa, di Distrik Mugi juga kabarnya hewan ternak mati,” ucapnya.
Katanya, untuk mencegah hal yang tak diinginkan, LIDIK Papua meminta Dinas Kesehatan Papua dan Kementerian Kesehatan mensesirusi hal itu. Tim medis perlu segera memastikan penyebab kabar meninggalnya puluhan anak dan matinya hewan ternak.
Sementara Bupati Nduga, Yairus Gwijangge mengatakan, jumlah anak yang meninggal di wilayah pemerintahannya sebanyak 29 orang. Bukan 41 atau 32 orang seperti informasi yang beredar.
“Selama ini saya selalu monitor, tapi saya belum pernah dapat laporan tentang kematian ini. Saya baru kemarin mendengar mengenai hal ini. Itupun saya dengar langsung dari Mabes Polri, bukan dari daerah,” kata Yairus Gwijangge. (Arjuna Pademme)
http://tabloidjubi.com/home/2015/11/25/pemerintah-didesak-pastikan-penyebab-meninggalnya-puluhan-anak-di-nduga/
Ketua LIDIK Papua, Hendrik Abnil Gwijangge mengatakan, tak hanya puluhan anak, ternak di wilayah itu juga mati. Namun belum diketahui pasti penyebabnya.
“Dari laporan yang kami terima, sebanyak 41 anak usia tujuh tahun kebawah meninggal dunia sepanjang November ini. Informasinya, gejala yang diderita para korban mirip penderita malaria. Ciri-cirinya mengalami flu, demam, dan buang air besar terus menerus,” kata Abnil Gwiangge via pesan eletroniknya kepada Jubi, Rabu (25/11/2015) petang.
Menurutnya, Dinas Kesehatan Nduga sudah mengirim tim medis ke Distrik Mbuwa. Namun belum bisa disimpulkan penyebab meninggalnya puluhan anak itu.
“Tak hanya anak-anak yang meninggal dunia, namun juga ternak warga mati. Keterangan Kepala Distrik Mbuwa, Erias Gwijangge, ternak mati sebelum anak-anak meninggal dunia. Tak hanya di Mbuwa, di Distrik Mugi juga kabarnya hewan ternak mati,” ucapnya.
Katanya, untuk mencegah hal yang tak diinginkan, LIDIK Papua meminta Dinas Kesehatan Papua dan Kementerian Kesehatan mensesirusi hal itu. Tim medis perlu segera memastikan penyebab kabar meninggalnya puluhan anak dan matinya hewan ternak.
Sementara Bupati Nduga, Yairus Gwijangge mengatakan, jumlah anak yang meninggal di wilayah pemerintahannya sebanyak 29 orang. Bukan 41 atau 32 orang seperti informasi yang beredar.
“Selama ini saya selalu monitor, tapi saya belum pernah dapat laporan tentang kematian ini. Saya baru kemarin mendengar mengenai hal ini. Itupun saya dengar langsung dari Mabes Polri, bukan dari daerah,” kata Yairus Gwijangge. (Arjuna Pademme)
http://tabloidjubi.com/home/2015/11/25/pemerintah-didesak-pastikan-penyebab-meninggalnya-puluhan-anak-di-nduga/
Blogger Comment
Facebook Comment