Bupati Kabupaten Nduga, Yairus Gwijangge, S.Sos, M.Si didampingi Kapolres Jayawijaya, AKBP Semi Ronny Thaba dan Kabid P2PL Dinkes Nduga, Amat Lokbere,ketika ditemui di Halaman Polres Jayawijaya sebelum berangkat ke TKP – Jubi/Wesai |
Kepala Dinas Kesehatan Nduga yang melaporkan data kematian ini juga tidak pernah ada di TKP. Untuk memastikan kematian ini Bupati Kabupaten Nduga bersama aparat Jajaran Kepolsian Polres Jayawijaya yang dipimpin langsung Kapolres Jayawijaya Rabu, (25/11) terjun ke distrik Mbua Kabupaten Nduga.
“Selama ini saya selalu monitor SSB, tapi saya belum pernah dapat laporan tentang kematian ini. Tapi masalah ini baru kemarin saya dengar, itupun saya dengar langsung dari pusat, tidak dari daerah. Ini Langsung dari Mabes Polri saya dengarnya,” ujar Bupati Nduga Yairus Gwijangge saat diwawancarai di halaman Mapolres Jayawijaya ketika hendak bersiap ke Distrik Mbua.
Ketika mendengar informasi itu Bupati segera panggil tim kesehatan setempat dan mendapatkan laporan tertulis bahwa jumlah kematiannya tidak seperti yang muncul di beberapa media.
“Jadi laporannya untuk kematian tidak sampai 40 sekian orang. Kematian umur balita dua tahun ke bawah itu memang ada tapi jumlahnya terbatas sekitar 29,” ujarnya menjelaskan.
Disinggung data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga yang menyatakan angka kematian hingga 32 orang, Bupati menegaskan seharusnya laporan itu dibuat setelah terjun ke lapangan
“Seharusnya bikin laporan begini harus turun lapangan dulu. Sebagai kepala dinas yang kita percayakan harus kerja disertai bukti-bukti dari lapangan.
Sebelum berita disebar harus turun lapangan dulu. Jadi laporan ini pun Kepala Dinas saya boleh katakan sementara belum ada ditempat. Mereka ada ikut Raker provinsi lalu berita itu hanya muncul saja di provinsi, lalu membesar, kita jadi kaget,” ungkapnya.
Blogger Comment
Facebook Comment