Ketua Umum KNPB, Victor F. Yeimo. Foto: Dok. MS. |
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Ketua Umum Pengurus Pusat
Komite Nasional Papua Barat (PP-KNPB), Victor F. Yeimo menghimbau rakyat
Papua dari Sorong hingga Merauke untuk tidak gunakan hak pilihnya pada
pemilihan legislatif (Pileg) maupun pemilihan presiden (Pilpres) pada
tahun 2014 ini.
Menurut Victor, penyelesaian konflik di tanah Papua tidak akan selesai dengan terus memilih kaki tangan atau perpanjangan tangan kolonial di tanah Papua, dan terlibat dalam pemilihan pimpinan penjajah.
"Saya sampaikan kepada seluruh anggota KNPB di mana saja anda berada dan seluruh rakyat sipil West Papua untuk memboikot pemilu kolonial Indonesia," kata Victor kepada majalahaselangkah.com, Minggu (06/04).
Dikatakan Ketua KNPB yang sementara ini berada di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Abepura ini, pihaknya hendak memboikot pemilu bukan dengan kekerasan.
Dirinya mengajak rakyat sipil Papua agar tak menyalurkan hak suaranya karena sadar, tak ingin memperpanjang derita negeri.
"Kami mengajak rakyat sipil agar boikot pemilu tidak dengan cara kekerasan tetapi dengan sikap tidak turut terlibat dalam pencoblosan karena sadar," lanjutnya mengajak.
"Karena nasib bangsa Papua akan kita tentukan melalui referendum nanti. Ini merupakan sikap resmi KNPB," bebernya.
Disinggung soal pernyataan komandan Penjaga Tanah Papua (Petapa), Elias Ayakeding tentang Petapa yang siap menjaga keamanan selama proses pelaksanaan Pileg, dirinya mengatakan, tidak ada sangkut paut dengan pernyataan itu.
"Itu terserah mereka (Petapa), yang jelasnya KNPB serukan boikot Pileg dan Pilpres ini dengan cara tidak salurkan hak suara," tuturnya. (Abeth Abraham You /MS)
Menurut Victor, penyelesaian konflik di tanah Papua tidak akan selesai dengan terus memilih kaki tangan atau perpanjangan tangan kolonial di tanah Papua, dan terlibat dalam pemilihan pimpinan penjajah.
"Saya sampaikan kepada seluruh anggota KNPB di mana saja anda berada dan seluruh rakyat sipil West Papua untuk memboikot pemilu kolonial Indonesia," kata Victor kepada majalahaselangkah.com, Minggu (06/04).
Dikatakan Ketua KNPB yang sementara ini berada di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Abepura ini, pihaknya hendak memboikot pemilu bukan dengan kekerasan.
Dirinya mengajak rakyat sipil Papua agar tak menyalurkan hak suaranya karena sadar, tak ingin memperpanjang derita negeri.
"Kami mengajak rakyat sipil agar boikot pemilu tidak dengan cara kekerasan tetapi dengan sikap tidak turut terlibat dalam pencoblosan karena sadar," lanjutnya mengajak.
"Karena nasib bangsa Papua akan kita tentukan melalui referendum nanti. Ini merupakan sikap resmi KNPB," bebernya.
Disinggung soal pernyataan komandan Penjaga Tanah Papua (Petapa), Elias Ayakeding tentang Petapa yang siap menjaga keamanan selama proses pelaksanaan Pileg, dirinya mengatakan, tidak ada sangkut paut dengan pernyataan itu.
"Itu terserah mereka (Petapa), yang jelasnya KNPB serukan boikot Pileg dan Pilpres ini dengan cara tidak salurkan hak suara," tuturnya. (Abeth Abraham You /MS)