Jenazah Okto ketika di Rumah Sakit Dian Harapan, Minggu malam – Jubi/Roy Ratumakin |
Dari informasi yang dihimpun Jubi di Ruangan Mayat RSDH, Minggu malam, Okto meninggal karena menderita penyakit paru-paru. Putra terbaik asal Mbamogo, Kabupaten Intan Jaya itu meninggal setelah sebelumnya dirawat di RSDH. Padahal jurnalis muda itu baru saja pulang dari Amerika dalam program pertukaran pemuda.
Suasana duka pun menyelimuti keluarga dan kerabat dan jurnalis yang dikenal kritis dan cerdas ini.
“Mepa barisan ini belum panjang masih kocar kacir. Aga terlalu cepat pergi Mepa Oktovianus Pogau,” kata seorang kawan jurnalis, Hengky Yeimo.
“Selamat jalan kawan, saudara, Mepa Oktovianus Pogau. Banyak cerita, suka dan duka yang kawan sampaikan dan kita lalui…semoga perjuanganmu menginspirasi rekan-rekan jurnalis lainnya terlebih anak2 Mee Pago,” kata teman jurnalis, Alfian.
Okto dikenal kritis menyuarakan kepedihan masyarakat adat Papua. Kegelisahan dan suara nuraninya sebagian besar ditulis dalam laman www.suarapapua.com dan http://pogauokto.blogspot.co.id/.
Ia juga gigih berjuang, mengayomi dan supel. Ia hampir tidak pernah lelah dan sangat religius semasa hidupnya.
“Seberat apapun ujian hidup, jangan melupakan Tuhan yang telah memilih, membesarkan, dan memberkatimu. IA tetap akan bertanggung jawab kepada hidupmu. IA selalu berada disampingmu. IA akan memulihkan segera jiwa dan batinmu,” tulisnya dalam laman Facebook dengan akun Oktovianus Pogau yang diposting pada 23 Januari pukul 6:34 WIT.
Jenazah Okto disemayamkan di asrama mahasiswa Intan Jaya, Buper Waena dan akan diberangkatkan ke Intan Jaya, Senin, 1 Februari 2016. Selamat Jalan Kawan, RIP. (Timo Marten) http://tabloidjubi.com/2016/01/31/okto-pogau-jurnalis-asal-intan-jaya-meninggal/
0 komentar :
Posting Komentar