News
Loading...

Bobii: Jangan Ada Suara Sumbang Sambut Misi Menlu MSG


Selpius Bobi, salah tahanan politik Papua
 (Foto: Ist)
Jayapura — Salah satu tahanan politik Papua, Selpius Bobii menghimbau kepada seluruh rakyat Papua Barat untuk dapat bersatu menyambut misi para Menteri Luar Negeri Melanesia Spearhead Group (MSG), yang akan berkunjung ke Indonesia dan Papua dalam beberapa bulan kedepan.

“Hasil dari KTT MSG soal Papua sudah jelas, yakni menerima aplikasi West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL), dan menunda keanggotaan hingga kunjungan Misi Menlu MSG ke Jakarta dan Papua.

“Karena itu jangan ada suara sumbang diantara orang Papua, seperti pernyataan Jacob Rumbiak beberapa waktu lalu, walau Presiden Negera Republik Federal Papua Barat (NRFPB) telah mengirimkan surat dukungan kepada WPNCL, mari kita bersatu dan solid untuk sambut kedatangan mereka,” ujar Bobii, saat dihubungi suarapapua.com, via telepon seluler, Jumat (28/6/2013) siang.

Menurut Bobi, persatuan orang Papua sangat dibutuhkan agar point penyampaian kepada para menteri luar negeri MSG dapat segera merubah status WPNCL menjadi anggota penuh (full member) di MSG, dan persoalan Papua dapat dibicarakan secara serius di tingkat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

“Saat ini kita belum tahu, apakah para menteri luar negeri MSG akan ke Jakarta saja, atau juga ke Jayapura, namun persiapan perlu dilakukan secara baik-baik untuk menyambut mereka,” tegas Bobii yang pernah dua kali dipenjarakan karena aktivitas politiknya.

Bobi juga mengusulkan agar ada pertemuaan internal atau semacam konsensus nasional bangsa Papua antara organ-organ politik dan individu di tanah Papua, dengan melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Gereja-gerea di tanah Papua yang peduli pada penderitaan orang asli Papua.

“Tujuan pertemuaan internal antara orang Papua ada dua, pertama, agar terjadi rekonsiliasi antara organ dan individu orang Papua, dan kedua, agar ada kesepahaman pikiran dan pendapat agar keanggotaan WPNCL semakin diperjelas, dan yang paling penting agar hasil pertemuaan tersebut dapat mengawal hasil yang dicapai WPNCL,” ujar Bobii.

Terkait kunjungan para menteri luar negeri MSG ke Jakarta, Bobii juga berharap agar Negara-negara Melanesia tidak mengadaikan harga diri Melanesia dengan uang, apalagi membangun hubungan bilateral atau kerjasama dengan Indonesia.

“Harga diri Melanesia jangan dijual dengan uang, ini harus menjadi peringatan untuk para pimpinan MSG, Indonesia tentu akan melakukan berbagai upaya, namun ini harus menjadi komitmen Negara-negara Melanesia, bahwa bangsa Melanesia di Papua lebih penting dari Indonesia,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bobii juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia penyelenggara, yakni Front Nasional Pembebasan Kanaky (FLNKS) yang telah mengundang secara resmi WPNCL untuk hadir dalam forum yang sangat penting tersebut.

“Juga kita patut panjatkan ucapan syukur kepada Allah bangsa Papua yang telah menolong sehingga ada kemajuan-kemajuan dalam diplomasi perjuangan Papua,” tutup Bobii.

Sekedar diketahui, Selpius Bobii adalah ketua umum Eknas Front Pepera PB (Eksekutif Nasional Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat). Sewaktu masih seorang mahasiswa Selpius ditangkap oleh otoritas karena keterlibatannya dalam demonstrasi terhadap Perusahaan tambang Amerika Serikat Freeport-McMoran pada tahun 2006.

Pada tanggal 7 Juli 2011, dia ikut berpartisipasi dalam penyusunan Deklarasi Perdamaian Papua, yang merupakan bagian dari ‘Dialog Jakarta–Papua’ yang difasilitasi oleh Dr Muridan Widjojo dan Dr Neles Tebay.

Dia lalu ikut berpastisipasi dalam penyelenggaraan Kongres Rakyat Papua III pada Oktober 2011 dan memegang peran utama dalam perencanaan kongres tersebut, yang berujung kepada penangkapannya atas tuduhan makar.

OKTOVIANUS POGAU

Sumber : www.suarapapua.com
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment