Panglima TNI, Jenderal Moeldoko. Foto: Antara
Jakarta, MAJALAH SELANGKAH -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko, mengatakan, belakangan makin meningkat aksi unjuk rasa rakyat Papua untuk melepaskan diri dari Indonesia.
Di hadapan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/6/2015) lalu, Panglima TNI menyampaikan hal itu terjadi setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan membebaskan tahanan politik dan membolehkan jurnalis asing meliput dengan bebas di Papua.
Dilansir viva.co.id, Moeldoko mengatakan, dalam aksi unjuk rasa itu tidak sedikit massa pengunjuk rasa membawa bendera Bintang Kejora.
Diketahui, berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua yang diratifikasi pada tahun 2002, bendera Bintang Kejora dapat dikibarkan di Tanah Papua selama bendera Indonesia juga dikibarkan dan lebih tinggi dari bendera Bintang Kejora.
"Laporan dari Kapolri, tingkat demo atau unjuk rasa menggunakan bendera Bintang Kejora tapi pakai pakaian adat. Saya peringatkan agar prajurit tidak terpancing atas hal itu," kata dia.
Menurut Panglima, Markas Besar TNI telah memerintahkan Panglima Komando Daerah Militer di Papua untuk melakukan tabulasi berbagai situasi setelah dikeluarkannya kebijakan itu.
Moeldoko menambahkan, dalam beberapa pekan ke depan TNI baru akan adakan evaluasi dari hasil tabulasi yang dilakukan Kodam XVII/Cenderawasih. Sambil itu pihaknya masih terus mengamati perkembangan situasi keamanan di Papua, untuk mencegah meluasnya paham yang bertentangan dengan NKRI. (Joni Yohanes Pekei/Viva/MS)
http://majalahselangkah.com/index.php/content/panglima-tni-akui-aksi-bintang-kejora-di-papua-meningkat#st_refDomain=www.facebook.com&st_refQuery=/
Blogger Comment
Facebook Comment