Foto ilustrasi. Ist.
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Asrama Mahasiswa kabupaten Nabire di Kamkey, Abepura, Jayapura, Papua, dikepung orang tak dikenal (OTK) sore ini, Selasa (9/6/2015). Para saksi mata dan para mahasiswa korban penyisiran yang melarikan diri menyebut OTK adalah para pendatang, yang diduga keluarga korban atas kasus pembunuhan 2 orang warga di Organda, Abepura kemarin (baca: Dirikan Poskamling: 2 Tewas, 9 Rumah Dibakar, Puluhan Warga Mengungsi).
Akibatnya, satu mahasiswa asal kabupaten Nabire yang tinggal di Asrama milik pemerintah daerah (Pemda) Nabire, Hendrikus Iyai, ditikam hingga ususnya keluar dari perut.
Hal ini disampaikan, Yanuarius Tigi, salah satu korban pengejaran kepada majalahselangkah.com melalui telepon selulernya, Selasa (9/6/2015).
Dijelaskan Tigi, sekitar jam lima sore ini, sekelompok orang tak kenal (OTK) yang diduga keluarga korban pembunuhan di Organda mendatangi Asrama Putra Nabire di Kamkey dan langsung menutup pintu-pintu kamar asrama putra Nabire. Rombongan OTK menodong setiap penghuni dengan senjata, parang, dan pisau, juga melakukan pengejaran terhadap semua penghuni yang berlari keluar, melarikan diri.
Akibatnya, Hendrikus Iyai mahasiswa semester akhir STIH Umel Mandiri, ditikam di perut hingga ususnya keluar.
"Untuk korban saat ini sedang diantar ke Rumah Sakit Umum Abepura," jelas Tigi kepada majalahselangkah.com.
Anto Tagi, mahasiswa asal Nabire di Jayapura membenarkan hal ini. "Anak-anak Papua pada umumnya ketakutan. Orang-orang itu pake senjata, alat tajam, mereka ke asrama-asrama jadi," jelasnya kepada majalahselangkah.com malam ini ketika dikonfirmasi.
Selain Asrama Putera Nabire Kamkey, Asrama Nayak I di Kamkey pun menjadi korban penyisiran. (Theresia Fransiska Tekege/MS)
http://majalahselangkah.com/content/otk-beraksi-sisir-asrama-mahasiswa-1-ditikam
Blogger Comment
Facebook Comment