Aksi AMP yang dilakukan di Yogyakakrta. Foto: Dok. AMP
Bandung, MAJALAH SELANGKAH -- Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di setiap kota studi di Jawa dan Bali menggelar aksi damai dalam rangka mendukung aplikasi yang ditawarkan wadah bersama masyarakat Papua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk bergabung dengan Melanesian Spearhead Group (MSG) di Pasifik Selatan yang berlangsung di Honiara, Kepulauan Salomon.
AMP komite kota Bandung, melakukan aksi unjuk rasa depan kantor provinsi Jawa Barat,,Bandung, Rabu (24/06/2015) siang. Sebelumnya, masa aksi melakukan long march dari Asrama Papua menuju kantor gubernur dengan bentangkan sebuah spanduk bertulisan "Refremdun For West Papua solusi demokrasi bagi rakyat Papua"
Koordinator Aksi, Risel Jugibalom dalam orasinya mengatakan, korban kekerasan bagi masyarakat Papua yang dilakukan oleh militer Indonesia sudah berlangsung sejak lama sehingga masyarakat Papua berharap Papua diterima sebagai anggota penuh di MSG.
"Sejak lama rakyat Papua banyak korban kekerasan militer, kami tidak mau terus diperlakukan biadab. Kami ingin kami diterima sebagai anggota di dalam keluarga Melanesia supaya bebas dari tekanan yang selama ini kami terima," ungkpnya.
Dirinya berharap Indonesia hentikan diplomasi yang sedang dibangun untuk menghalangi pejuangan ULMWP di negara-negara Pasifik. "Saatnya Indonesia lepaskan Papua, karena kami bukan bangsa Melayu tapi kami bangsa Melanesia," lanjutnya.
Sementara itu, aksi yang dilakukan AMP di Bogor sempat menghadang preseden Republik Indonesia, Joko Widodo sekitar lima menit di depan kebun raya Bogor.
Soni Tabuni kepada majalahselangkah.com mengatakan, pihaknya menghadang orang nomor satu di Indonesia saat hendak keluar lewat Pintu III Kebun Raya untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Menurutnya, AMP tidak melakukan penghadangan, namun, kebetulan Jokowi lewat pada saat melakukan drama teatrikal yang berisi pesan untuk mendukung perjuangan ULMWP untuk menjadi anggota tetap di MSG.
Di Yogyakarta misalnya, ratusan mahasiswa dari APM komite kota Yogyakarta, Solo dan Semarang-Salatiga melakukan long march dari Asrama Papua, Kamasan I menuju titik nol di bawah pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polresta Yogyakarta.
Dalam orasinya, Jefri Wenda, Ketua AMP Pusat menegaskan, AMP dan seluruh mahasiswa Papua yang sedang mengenyam pendidikan di Jawa dan Bali mendukung penuh sikap negara-negara Melanesia untuk menerima Papua Barat sebagai anggota Melanesian Sperhead Group (MSG) dalam KTT MSG yang sedang berlangsung di Kepulauan Salomon.
"Kami mendukung sikap negara-negara rumpun Melanesia untuk terima dan jadikan Papua Barat sebagai anggota penuh dalam forum MSG," kata kata Jefry
Aksi serupa juga dilakukan di Malang, Jawa Timur, mahasiswa menggelar aksi dengan jalan berorasi, membentangkan spanduk, para aksi massa mengecat muka dengan bendera Papua, Bintang Kejora.
Keanggotaan dan keterlibatan Papua Barat di MSG dipandang penting oleh AMP. Bukan hanya karena bangsa-bangsa di MSG adalah satu daratan, satu margasatwa, satu ekosistem, satu rumpun Melanesia, satu sejarah, satu samudera, dan satu budaya. Namun juga untuk melawan peng-Indonesiasian secara paksa terhadap rakyat di Papua Barat. Selain itu juga untuk mengangkat sekaligus menyikapi berbagai penghisapan, penindasan, penyingkiran, dan pelanggaran HAM yang diderita rakyat di Papua Barat.
Untuk diketahui, pertemuan penting dari MSG telah dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasye Sogavare. Para pemimpin MSG diharapkan untuk memutuskan aplikasi yang ditawarkan oleh ULMWP.
Perdana Menteri Kepulauan Solomon mengatakan aplikasi keanggotaan yang dipertimbangkan di MSG KTT para pemimpin pekan ini akan menjadi ujian sesungguhnya. (MB/JP/MC2/MS)
http://majalahselangkah.com/content/-dukung-ulmwp-amp-di-jawa-dan-bali-gelar-aksi-damai
Blogger Comment
Facebook Comment