Jayapura, – Isu perjuangan Papua Barat
menjadi berita hangat di kawasan melanesia, terutama dalam bulan Maret
ini. Sebagian besar berkaitan dengan Melanesian Spearhead Groups dan
kunjungan koordinator Diplomat Internasional bagi bangsa West Papua,
tuan Benny Wenda dalam agenda perjalanan “Freedom Tour”.
Bertepatan dengan kunjungan Benny wenda di Vanuatu, issue Papua Barat
telah mempengaruhi pemerintahan Vanuatu dimana terjadi pergantian
Perdana Menteri Sato Kilman mengundurkan diri akibat mosi
ketidakpercayaan yang dibuat parlemen Vanuatu atas kebijakannya
mendukung Indonesia. Sebanyak 34 anggota Parlemen dari 52 Parlemen
memilih pemimpin partai hijau, Moana Kalosil sebagai Perdana Menteri
Vanuatu. Moana adalah anggota Internasional Parlementarians for West
Papua (IPWP).
Sebelumnya, Pemimpin Oposisi Vanuatu, Edward Natapei (Sekarang
Menteri Luar Negeri dalam Pemerintahan yang baru) mengatakan
negara-negara Melanesia tidak boleh membiarkan Indonesia ikut campur
tangan dalam urusan mereka. Natapei melalui Radio Australia mengatakan
bahwa Indonesia seharusnya tidak diakui dan dimasukan sebagai peninjau
atau anggota dalam MSG, yang seharusnya adalah West Papua, karena MSG
dibentuk untuk membantu perjuangan kemerdekaan wilayah-wilayah di
Melanesia.
Benny Wenda & Chief Atavimarata |
Di Vanuatu, Gubernur Pemerintahan Shefa misalnya, melalui Presidennya
Chief Atavimarata telah melakukan persetujuan dukungan penuh mereka
untuk kemerdekaan West Papua. Dalam persetujuan bersama Benny Wenda,
Atavimarata mengatakan mereka akan dukung bukan saja dengan kata-kata
tetapi komitmen sampai West Papua merdeka.
Pertengahan Maret kemarin juga, Pemimpin Dewan Gereja-Gereja di
Vanuatu telah melakukan reli agar pemerintah Vanuatu konsen terhadap
masalah West Papua. Vanuatu’s Anglican Bishop, James Ligo mengatakan
Dewan Gereja-Gereja di Pasifik telah membuat resolusi kepada Dewan
Gereja-Gereja Sedunia untuk mendesak PBB agar mengirim tim pemantau PBB
ke West Papua.
WPNCL bertemu dengan Banimarama |
Semua orang orang, termasuk rakyat West Papua berdoa dan berharap
agar West Papua dapat didaftarkan menjadi anggota MSG dalam pertemuan
bulan Juli di New Kaledonia (Kanaky).
Benny Wenda telah kembali ke London setelah melakukan perjalanan
terbuka di Amerika Serikat, New Zeland, Australia, PNG, Salomon Island
dan Vanuatu. Ia telah bertemu dengan politisi-polisi negara, termasuk
Parlemen-Parlemen dari negara-negara. Perjalanannya disiarkan oleh
media-media terkemuka di Pasifik. Isu perjuangan bangsa Papua Barat
terus menjadi sorotan, bukan saja oleh jaringan pendukung seperti NGO
dan Gereja tapi juga Pemerintah negara-negara.
Dalam perjalanannya, Benny Wenda menyatakan kepada seluruh pendukung
maupun rakyat West Papua bahwa ini saatnya rakyat West Papua menyatukan
agenda perlawanan dalam satu tuntutan yaitu hak penentuan nasib sendiri
(the right to self determination) untuk kemerdekaan bangsa Papua. (wd)
Blogger Comment
Facebook Comment