Wahai Sejatiku,
wahai Pejuangku,
wahai Pemersatuku,
Kau petik gitar budayamu,
melodi indah menepuk jiwa,
menghibur ribuan pasang mata,
ingat tanpa lupa kisah sejarah.
Kau mengarungi luasnya lautan,
berlabu di setiap pantai kota.
Mendaki pun tanpa hosa,
menuju pegunungan terjal,
mengukir alam nan indah.
Kau nyanyikan kisah hidup,
bersama alam dan Tuhan,
memuji dan bersyukur,
dalam alunan merdu nada suara emasmu.
Kau menggores kisah yang tiada akhir,
jiwa dan raga tiada henti,
terus meyebut dan mengukir namamu,
Arnold C. Ap.........Arnold C. Ap,
Kaulah pemersatu budaya bangsa Papua,
engkau ku-kenang selalu.
Puisi Papua - Abepura-Papua-Bukit Keheningan, 16/04/13
Honaratus Pigai
wahai Pejuangku,
wahai Pemersatuku,
Kau petik gitar budayamu,
melodi indah menepuk jiwa,
menghibur ribuan pasang mata,
ingat tanpa lupa kisah sejarah.
Kau mengarungi luasnya lautan,
berlabu di setiap pantai kota.
Mendaki pun tanpa hosa,
menuju pegunungan terjal,
mengukir alam nan indah.
Kau nyanyikan kisah hidup,
bersama alam dan Tuhan,
memuji dan bersyukur,
dalam alunan merdu nada suara emasmu.
Kau menggores kisah yang tiada akhir,
jiwa dan raga tiada henti,
terus meyebut dan mengukir namamu,
Arnold C. Ap.........Arnold C. Ap,
Kaulah pemersatu budaya bangsa Papua,
engkau ku-kenang selalu.
Puisi Papua - Abepura-Papua-Bukit Keheningan, 16/04/13
Honaratus Pigai
About suarakolaitaga
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Blogger Comment
Facebook Comment