Anggota Komisi I DPR Papua, bidang Politik, Pemerintahan, Hukum dan HAM, Laurenzus Kadepa - Jubi/Arjuna |
Jayapura, Jubi – Legislator Papua yakin Adrianus Apeseray yang selama ini dikenal dengan sebutan Raja Cycloop yang diklaim aparat keamanan di Papua sebagai salah satu pimpinan kelompok bersenjata, tak menyerahkan diri. Namun ia ditangkap dalam suatu penyergapan.
Anggota Komisi I DPR Papua, bidang Politik, Pemerintahan, Hukum dan HAM, Laurenzus Kadepa mengatakan, jika Raja Cycloop memang murni kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) ia tak akan menyerahkan diri.
“Sepanjang ini TPN OPM murni tidak pernah menyerah atau menyerahkan diri kepada negara melalui TNI atau Polri. Selama ini tak pernah ada OPM sejati yang menyerahkan diri. Ini masalah ideologi,” kata Kadepa ketika menghubungi Jubi via teleponnya, Selasa (22/9/2015).
Menurutnya, pernyataan itu ia sampaikan menanggapi berita di berbagai media massa mengenai Raja Cycloop yang diklaim aparat TNI diserga dan diserahkan masyarakat ke pihak Kodim 1701/Jayapura.
Ia yakni Adrianus Apeseray dan rekannya, Oktavianus Apeseray (wakil Raja Cycloop) tertangkap ketika aparat keamanan melakukan penyergapan beberapa hari lalu.
“Kalau penyergapan oleh aparat keamanan bisa saja. Tapi kalau dia menyerahkan diri atau disergap masyarakat, saya tidak percaya. Selama ini itu tak pernah ada. Ini juga bukti ada media yang ikut berperan memperkeruh situasi di Papua. Padahal cerita mengenai OPM bukan hal baru,” ucapnya.
Secara terpisah, Komandan Kodim (Dandim) 1701/Jayapura, Letnan Kolonole (Inf) Andrianto menyatakan, TNI/Polri tak pernah menangkap Raja Cycloop. Namun ia dan rekannya diserahkan Kepala Kampung dan masyarakat Yongsu, ke Kodim XVII/Jayapura bersama barang bukti.
“Masalah penangkapannya, TNI/Polri tak pernah menangkap. Jadi bukan kami yang menangkap. Kami sudah serahkan ke polisi. Itu kan bidangnya polisi, bukan kami. Kami hanya minta keterangan darimana dapat amunisi. Tapi ini belum selesai, masih kami kembangkan. Kami akan kerjasama dengan polisi mencari asal amunisi itu,” kata Letnan Kolonole (Inf) Andrianto via teleponnya, Selasa (22/9/2015). (Arjuna Pademme)
Blogger Comment
Facebook Comment