Foto: Penjual Noken Mama-mama Papua Di Timika
Noken dibuat dari Kulit Kayu (Foto:AG/KM) |
TIMIKA, (KM)-- Noken asli papua adalah warisan budaya leluhur bangsa papua turun temurun di gunakan, oleh Orang Asli Papua gunung dan pesisir pantai. Dan noken juga, sudah diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia dalam badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNESCO, pada tanggal 4 desember 2012 lalu, oleh Titus Pekei, putra Papua, Ketua Lembaga Ekologi Papua dan pencetus gagasan menominasi Noken ke UNESCO, (Baca : Noken Jadi Warisan Dunia).
Pada tanggal 20 agustus 2015, ribuan rakyat Papua dikantor halaman Knpb dan Prd, pada Kamis (20/08/2015). menggelar Pameran Lintas Bangsa atribut Papua seperti Noken, gelang, topi, baju, Stiker dan lain-lainnya. (Baca: Knpb & Prd Gelar Pameran Lintas Bangsa)
Kemudian setelah Knpb dan Prd gelar pameran budaya, pada hari Sabtu, (22/08/15) bupati dan Wakil Kabupatan Mimika, mengeluarkan intruksi bahwa "tiap hari senin, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Mimika, diwajibkan untuk memakai Noken. (Baca:Tiap Senin, PNS Wajib Pakai Noken)
Dan kepala dinas Pendidikan menengah juga mengajak siswa/i dan guru wajib pakai Noken. (Baca:Kepala Dinas Menengah Timika, Siswa & Guru Wajib Pakai Noken)
Ini foto Noken asli di jual mama-mama papua di Timika, yang di ambil foto awak media www.kabarmapegaa.com, di pinggir jalan dan pasar di kota Timika.
Mama Papua Atas Nama (Toel Kunungga), di pinggir pasar baru. mama ini jual Noken buatan dari Mambramo di buat dari Kulit Kayu. (Foto:AG/KM) |
Bermacam-macam Bawana Noken, bahan dari Kulit Kayu, tali manila, dan benan wol. di pinggir Jalan Pasar Baru Timika Jalan Hasanudin Kelurahan Inauga, Distrik Mimika Baru. (Foto:AG/KM) |
Mama Papua Atas Nama (Toel Kunungga), di pinggir pasar baru (Foto:AG/KM) |
Noken ini dengan harga 200.000 di jual oleh Mama Elisabet A (Foto:AG/KM) |
Kata mama Papua,(Yakomina K), Noken basar di anyam dalam waktu 3 sampai 4 hari, jika tidak sibuk. dan Noken ukuan kecil 1 hari sampai 2 hari baru jadi. (Foto:AG/KM) |
Noken Tulisan Timika dibbuat dari Tali manilah (Foto:AG/KM) |
Salah satu Pondok tempat penjualan Noken dan Atribut Papua di Pasar Baru Timika Jalan Hasanuddin (Foto:AG/KM) |
Noken ini dianyam dengan Ciri Kas Papua pengunungan dengan Harga Rp. 300.000. di Pasar Baru Timika (Foto:AG/KM) |
Noken Tulisan Timika dibuat dari Tali manilah dan Noken dibuat dari Kulit Kayu di gantung depan jalan masuk Pasar Umum Timika, Jalan Hasanudin (Foto:AG/KM) |
Noken di gambar Bendera Bintang Kejora dann Noken Tulisan Papua dan Noken Lainnya di jalan Cenderawasih Petrosea SP II (Foto:AG/KM) |
Noken di depanLapangan Yayanti Sempan Timika Jalan Yossudarso (Foto:AG/KM) |
Noken dibuat dari Kulit Kayu (Foto:AG/KM) |
Pondok tempat Penjualan Noken Papua di Jalan Cenderawasih SP II (Foto:AG/KM) |
Noken Rasta di Pasar Baru Timika (Foto:AG/KM) |
Noken Papua (Foto:AG/KM) |
Salah satu mama Papua juga (Rosa T) di jalan. Yos Sudarso Sempan depan
Lapangan Yayanti, kami berjualan di pinggir jalan, apa adanya dengan
pondok kecil, yang penting kami jualan, walaupun tempat tidak layak.
Rosa juga, "pesan kepada pemerintah bahwa bupati telah ijinkan bawah
noken wajib pakai tapi, pemerintah tidak menyediakan tempat untuk
menjual Noken. sama saja, seharusnya bupati sediakan tempat penjualan
dulu."unagkapnya.
"Kami berharap pemerintah harus membuat tempat atau pasar noken, supaya
noken ini betul-betul dikenal oleh orang Papua dan orang luar
Papua"pungkasnya. (Andy G/KM
http://www.kabarmapegaa.com/2015/09/knpb-bukan-organisasi-separatis.html
Blogger Comment
Facebook Comment