Ilustrasi. Foto: Ist |
Nabire, MAJALAH SELANGKAH -- Oknum Brigade Mobil (Brimob) di
Nabire, Provinsi Papua, Jumat, (14/3/2014) kemarin sekitar pukul 18.00
waktu setempat menikam seorang pemuda, Daud Kobogau bersama 3 rekannya
di lapangan Futsal milik Karya Papua, Kelurahan Kalibobo, Distrik
Nabire.
Pantauan majalahselangkah.com di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire siang tadi, Daud Kobogau masih dirawat dalam kondisi tidak berdaya. Daud ditikam di bagian punggung sebelah kanan. Sementara, 3 pemuda lainya telah meninggalkan rumah sakit untuk melakukan perawatan di rumah.
Bagaimana terjadinya?
Siang tadi, majalahselangkah.com sempat mendatangi lokasi kejadian dan menemui beberapa warga di sana termasuk pemilik lapangan futsal. Marca, warga Kalibobo mengatakan, "Kemarin itu memang sempat ada bunyi tembakan juga. Tapi, itu mungkin tembakan peringatan. Kami takut jadi tidak pergi lihat."
Andre menjelaskan, Ada pemuda yang masuk ke lapangan dalam keadaan mabuk. Saat itu pas ada anggota Brimob dan pemuda main futsal. Trus, dong adu mulut dan terjadi keributan. Lalu, ada Brimob tikam pemuda-pemuda itu. Katanya, ada motor yang dibakar tapi saya tidak tahu, motor itu apakah dibakar setelah ada penikaman atau sebelumnya," tuturnya.
Pemilik Futsal belum memberikan keterangan terkait hal ini. Siang tadi, tampak beberapa anggota polisi masih menjaga- jaga lokasi kejadian.
Kepada wartawan, kemarin, Jumat, (14/3/2014), Kapolres Nabire AKBP, Tagor Hutapea mengatakan, pada awalnya, anggota Brimob hanya menegur pemuda yang sedang mabuk itu. Namun, pemuda itu tidak menerima teguran dan membakar motor anggota Brimob sehingga terjadi penikaman.
Kapolres Nabire juga membantah adanya penembakan di tempat kejadian. Kepolisian setempat belum memberikan keterangan tentang oknum Brimob yang melakukan penikaman ini.
Sementara, pemilik Futsal sulit memberikan komentar soal kesaksiaannya pada saat kejadian.
Salah satu keluarga korban di RSUD mengatakan, pihaknya tidak ingin komentar soal ini. "Saya tidak mau komentar dulu. Pokoknya, saya punya orang harus sembuh," kata dia singkat.
Katua Dewan Adat Meepago, Ruben B. Pinibo menilai, penikaman terangan-terangan ini baru terjadi setelah Brimob ditempatkan di Nabire.
"Kalau hanya polisi biasa itu tidak pernah ada begini terang-terang. Setelah Brimob dikirim baru ada kejadian, mereka ini jalan patroli tiap hari keliling kota Nabire ini kayak ada perang saja. Itu bukan pengamanan, justru bikin takut masyarakat," kata dia.
Salah satu aktivis di Nabire di tempat berbeda menuturkan, kalau pemuda itu mabuk maka sebagai keamanan semestinya bukan tikam tetapi diborgol lalu diamankan. Kata dia, kalau sampai tikam seperti ini dan parah itu niatnya bukan mengamankan.
Hingga berita ini ditulis, media ini belum mendapakan keteragan tentang nama pelaku penikaman. Sementara, kondisi Nabire aman terkendali, belum ada keributan atau tuntutan dari keluarga korban kepada pelaku. (003/GE/MS)
Pantauan majalahselangkah.com di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire siang tadi, Daud Kobogau masih dirawat dalam kondisi tidak berdaya. Daud ditikam di bagian punggung sebelah kanan. Sementara, 3 pemuda lainya telah meninggalkan rumah sakit untuk melakukan perawatan di rumah.
Bagaimana terjadinya?
Siang tadi, majalahselangkah.com sempat mendatangi lokasi kejadian dan menemui beberapa warga di sana termasuk pemilik lapangan futsal. Marca, warga Kalibobo mengatakan, "Kemarin itu memang sempat ada bunyi tembakan juga. Tapi, itu mungkin tembakan peringatan. Kami takut jadi tidak pergi lihat."
Andre menjelaskan, Ada pemuda yang masuk ke lapangan dalam keadaan mabuk. Saat itu pas ada anggota Brimob dan pemuda main futsal. Trus, dong adu mulut dan terjadi keributan. Lalu, ada Brimob tikam pemuda-pemuda itu. Katanya, ada motor yang dibakar tapi saya tidak tahu, motor itu apakah dibakar setelah ada penikaman atau sebelumnya," tuturnya.
Pemilik Futsal belum memberikan keterangan terkait hal ini. Siang tadi, tampak beberapa anggota polisi masih menjaga- jaga lokasi kejadian.
Kepada wartawan, kemarin, Jumat, (14/3/2014), Kapolres Nabire AKBP, Tagor Hutapea mengatakan, pada awalnya, anggota Brimob hanya menegur pemuda yang sedang mabuk itu. Namun, pemuda itu tidak menerima teguran dan membakar motor anggota Brimob sehingga terjadi penikaman.
Kapolres Nabire juga membantah adanya penembakan di tempat kejadian. Kepolisian setempat belum memberikan keterangan tentang oknum Brimob yang melakukan penikaman ini.
Sementara, pemilik Futsal sulit memberikan komentar soal kesaksiaannya pada saat kejadian.
Salah satu keluarga korban di RSUD mengatakan, pihaknya tidak ingin komentar soal ini. "Saya tidak mau komentar dulu. Pokoknya, saya punya orang harus sembuh," kata dia singkat.
Katua Dewan Adat Meepago, Ruben B. Pinibo menilai, penikaman terangan-terangan ini baru terjadi setelah Brimob ditempatkan di Nabire.
"Kalau hanya polisi biasa itu tidak pernah ada begini terang-terang. Setelah Brimob dikirim baru ada kejadian, mereka ini jalan patroli tiap hari keliling kota Nabire ini kayak ada perang saja. Itu bukan pengamanan, justru bikin takut masyarakat," kata dia.
Salah satu aktivis di Nabire di tempat berbeda menuturkan, kalau pemuda itu mabuk maka sebagai keamanan semestinya bukan tikam tetapi diborgol lalu diamankan. Kata dia, kalau sampai tikam seperti ini dan parah itu niatnya bukan mengamankan.
Hingga berita ini ditulis, media ini belum mendapakan keteragan tentang nama pelaku penikaman. Sementara, kondisi Nabire aman terkendali, belum ada keributan atau tuntutan dari keluarga korban kepada pelaku. (003/GE/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Blogger Comment
Facebook Comment