Logo KNPB (ist) |
Jayapura, Jubi – Ketua Parlemen Rakyat Daerah (PRD)Wilayah Animha, Panggresia Yem mengatakan kepolisian Resort Merauke melakukan penggeledahan hingga terror terhadap aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Merauke.
Kata Yem, sekitar 50 anggota polisi yang dipimpin kabag Ops Marthen Kwagau, mengunakan 20 motor patroli dan satu mobil Dalmas mendatangi sekeretariat PRD dan KNPB pada pukul 22:30. Polisi langsung masuk ke sekretariat menyuruh sejumlah aktivis pulang ke rumah masing-masing.
“Mereka suruh bubar, langsung masuk ke dalam bongkar-bongkar barang. Lepas stiker-stiker sosialisasi referendum, dan memeriksa noken para aktivis,” ungkap Yemm melalui sambungan teleponnya, Senin (28/3/2016).
Kata Yemm, dalam pemeriksaan itu polisi menemukan satu pakaian loreng berlogo bendera KNPB. Polisi mempersoalkan pakaian itu lalu membawa ke Polsek sebagai barang bukti.
“Saya bilang kamu persoalkan pakaian loreng itu tidak masuk akal karena kamu tidak larang pedagang jual. Kamu biarkan jual lalu persoalkan kami yang beli itu aneh,” tegasnya.
Kata dia, setelah aktivis disuruh pulang, polisi rupanya mengikuti sejumlah aktivis. Polisi mendatangi sekretaris KNPB wilayah, Yosep Novaris Wongan, saat membeli pulsa.
“Polisi datang foto dia, tanya dia buat apa, dan apa akun facebooknya. Dia langsung katakan lurus-lurus nama akunnya,” kata Yem.
Usai interogasi singkat, menurut Yemm, polisi hendak membawa Wongan ke kantor polisi, namun tidak berhasil karena saat hendak dibawa ada aktivis lain mendatangi lokasi kejadian.
Agust Kossay, ketua I KNPB mengatakan teror, intimidasi dan interogasi itu tidak akan pernah membatasi semangat perlawanan. Perlawanan damai akan terus dikobarkan di kota-kota.
“Kami ada di dalam kota. Sejauh kami tahu perjuangan kami, kami akan terus melakukan perlawanan,” tegasnya.
Karena itu, Kossay menghimbau polisi tidak bertindak arogan tetapi mengedepankan profesionalisme yang menghargai hak-hak manusia.
“Polisi harus memahami nilai-nilai kemanusiaan, bukan bertindak arogan,” tegasnya.
Kabag Ops Polres Merauke, Kompol Marthen Koagouw saat dihubungi melalui telepon seluler Senin (28/3/2016) mengatakan pembubaran dilakukan karena ada rencana akan dilakukan rapat pada Minggu, 27 Maret 2016.
“Memang setiap kegiatan yang akan dijalankan dan atau dilaksanakan KNPB, tidak akan diizinkan dan sudah pasti dibubarkan, lantaran bertentangan dengan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya. (Mawel Benny)
http://tabloidjubi.com/2016/03/28/polisi-grebek-sekretariat-prdknpb-marind-dan-teror-aktivisnya/
0 komentar :
Posting Komentar