Charlot Salwai Tabimasmas, yang memenangkan kursi parlemen dari wilayah Pulau Pantekosta telah dipilih sebagai Perdana Menteri Vanuatu ke 11 oleh anggota parlemen yang baru, Kamis (11/2/2016). Ia merupakan pemimpin partai Reunification of Movements for Change
Sebelumnya, Charlot Salwai pernah menjabat sebagai menteri keuangan. Ia terpilih sebagai Perdana Menteri atas dukungan mantan Perdana Menteri sebelumnya, Joe Natuman yang memimpin mayoritas anggota parlemen Vanuatu saat ini
Terpilihnya Charlot Salwai ini meyakinkan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Vanuatu akan kembali pada posisinya sebagai pendukung tradisional Papua Merdeka.
“Selamat untuk Charlote Salwai. Kami tahu dia orang yang sederhana. Beliau (Charlot Salwai) dan kabinetnya adalah orang-orang yang selalu dekat dengan kita, pendukung Papua Merdeka,” kata Sekretaris Jenderal ULMWP, Oktovianus Mote kepada Jubi, Kamis (11/2/2016), tak lama setelah Charlot Salwai terpilih sebagai Perdana Menteri.
Mote menambahkan, bangsa Papua patut bersukacita untuk Charlot Salwai dan rakyat Vanuatu karena pemilihan umum di Vanuatu berjalan lancar dan damai.
“Juga karena yang terpilih memimpin bangsa vanuatu adalah mereka yang tidak lupa akan nasib sesama Bangsa Melanesia yang masih di jajah, khususnya Papua Barat. Ia (Charlot Salwai) akan menjadi penyambung aspirasi Papua Merdeka, seperti pemimpin Vanuatu lainnya,” ujar Mote.
Vanuatu secara tradisional adalah pendukung gerakan Papua Merdeka. Saat mendirikan Vanuatu, Walter Lini, pendiri negara ini mengatakan “Melanesia belum bebas hingga seluruh wilayah Melanesia bebas dari penjajahan”. (Victor Mambor)
http://tabloidjubi.com/2016/02/11/ulmwp-charlot-salwai-akan-jadi-penyambung-aspirasi-papua-merdeka/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar