Jayapura, Jubi – Banyak keluhan masyarakat terkait pelayanan
kesehatan khususnya pelayanan ortopedi di RSUD Dok II mendapat tanggapan
cepat dari Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP). Unit
ini membentuk tim pengawasan di ruang ortopedi Rumah Sakit Umum Daerah
Jayapura tersebut.
“Hingga kini banyak masyarakat yang mengeluh karena ketika patah tulang dan dirujuk ke ruang ortopedi, pihak rumah sakit membebankan keluarga untuk membeli pen yang harganya jutaan rupiah,” kata Kepala Bidang Kesekretariatan UP2KP Alexander Krisifu kepada wartawan, Kamis (11/2/2016) di Jayapura.
Krisifu mengatakan, pernyataan RSUD Dok II di media massa yang mengatakan bahwa pihak Rumah Sakit Jayapura akan memaksimalkan pelayanan kesehatan, khususnya di ruang ortopedi pada Februari 2016 harus diawasi.
“Kami (UP2KP-red) sudah sepakat bentuk tim untuk mengawasi sekaligus melakukan inspeksi mendadak guna memastikan apakah pelayanan di ruang ortopedi sudah berjalan maksimal atau belum pada Februari,” ujarnya.
Krisifu pun berharap dengan adanya pengawasan yang dilakukan, pelayanan di ruang ortopedi dapat berjalan dengan baik.
Meski mengkritisi layanan pengobatan ortopedi, Krisifu memberikan mengapresiasi kepada RSUD Dok II atas penyiapan dokter penyakit dalam, khusus untuk pengobatan Tuberkulosis Multi Drug Resistant (TB-MDR) yang penularannya sangat cepat.
Hal ini dibenarkan secara terpisah oleh Direktur Bidang Pelayanan RSUD Jayapura dr Anton Motte. Ia mengatakan penularan TB-MDR lebih cepat sehingga penyebarannya harus segera diantisipasi.
“Untuk mencegah penularannya, maka kami juga telah mempersiapkan program pendampingan terhadap pasien yang menjalani pengobatan TB-MDR,” ujarnya. (Roy Ratumakin)
http://tabloidjubi.com/2016/02/11/pelayanan-dikeluhkan-masyarakat-ruang-ortopedi-rsud-dok-ii-diawasi-tim-up2kp/
“Hingga kini banyak masyarakat yang mengeluh karena ketika patah tulang dan dirujuk ke ruang ortopedi, pihak rumah sakit membebankan keluarga untuk membeli pen yang harganya jutaan rupiah,” kata Kepala Bidang Kesekretariatan UP2KP Alexander Krisifu kepada wartawan, Kamis (11/2/2016) di Jayapura.
Krisifu mengatakan, pernyataan RSUD Dok II di media massa yang mengatakan bahwa pihak Rumah Sakit Jayapura akan memaksimalkan pelayanan kesehatan, khususnya di ruang ortopedi pada Februari 2016 harus diawasi.
“Kami (UP2KP-red) sudah sepakat bentuk tim untuk mengawasi sekaligus melakukan inspeksi mendadak guna memastikan apakah pelayanan di ruang ortopedi sudah berjalan maksimal atau belum pada Februari,” ujarnya.
Krisifu pun berharap dengan adanya pengawasan yang dilakukan, pelayanan di ruang ortopedi dapat berjalan dengan baik.
Meski mengkritisi layanan pengobatan ortopedi, Krisifu memberikan mengapresiasi kepada RSUD Dok II atas penyiapan dokter penyakit dalam, khusus untuk pengobatan Tuberkulosis Multi Drug Resistant (TB-MDR) yang penularannya sangat cepat.
Hal ini dibenarkan secara terpisah oleh Direktur Bidang Pelayanan RSUD Jayapura dr Anton Motte. Ia mengatakan penularan TB-MDR lebih cepat sehingga penyebarannya harus segera diantisipasi.
“Untuk mencegah penularannya, maka kami juga telah mempersiapkan program pendampingan terhadap pasien yang menjalani pengobatan TB-MDR,” ujarnya. (Roy Ratumakin)
http://tabloidjubi.com/2016/02/11/pelayanan-dikeluhkan-masyarakat-ruang-ortopedi-rsud-dok-ii-diawasi-tim-up2kp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar