Jayapura, Jubi – Sekitar 20 orang yang ingin beribadah
memperingati Hari Ulang Tahun Papua Barat (Papua Merdeka) di Nabire
ditangkap oleh pihak kepolisian resort Nabire.
Gunawan Inggeruhi, salah satu aktivis di Nabire mengatakan 20 orang ini ditangkap sekitar pukul 10.30 pagi saat mempersiapkan ibadah di Taman Bunga Bangsa, Oyehee, Nabire.
“Saat itu, polisi sedang razia. Mobil-mobil di arahkan masuk ke lapangan dekat taman itu. Kami ada di luar taman, di luar pagar, sedang siapkan taman untuk ibdah. Lalu polisi tiba-tiba keluar dan menangkap kami. Mereka juga pukul kami dengan rotan,” kata Inggeruhi.
Menurut Inggeruhi, sampai saat ini belum diketahui apa alasan teman-temannya itu ditahan.
Inggeruhi mengaku mereka hanya ingin beribadah. Tidak ada aktivitas pengibaran bendera Bintang Kejora.
Pada Sabtu (29/11/2015) dilansir oleh Kantor Berita Antara, aparat Kepolisian Resort Nabire menangkap 17 warga sipil dan kemudian ditahan. Kapolda Papua, Irjenpol Papulus Waterpuw mengatakan mereka ditahan karena mengibarkan bendera Papua Merdeka “Bintang Kejora”. Namun tak lama berselang, Kapolda Papua ini meralat pernyataannya melalui media yang sama dengan mengatakan 17 warga sipil itu ditahan bukan karena mengibarkan bendera Papua Merdeka “Bintang Kejora” melainkan karena melawan petugas saat hendak dibubarkan saat melakukan aktivitas di Lapangan Gizi Nabire.
Inggeruhi membantah rekan-rekannya melakukan perlawanan kepada Polisi saat hendak dibubarkan pada hari Sabtu pagi itu.
“Kami tidak melakukan perlawanan. Polisi datang langsung tangkap kami. Kami hanya bawa bambu untuk bikin panggung. Sama sekali kami tidak melawan,” kata Inggeruhi lagi.
17 warga ini telah dibebaskan pada tanggal 30 November. (Victor Mambor)
http://tabloidjubi.com/home/2015/12/01/mau-ibadah-20-orang-di-nabire-ditangkap-dan-dipukuli-polisi/
Gunawan Inggeruhi, salah satu aktivis di Nabire mengatakan 20 orang ini ditangkap sekitar pukul 10.30 pagi saat mempersiapkan ibadah di Taman Bunga Bangsa, Oyehee, Nabire.
“Saat itu, polisi sedang razia. Mobil-mobil di arahkan masuk ke lapangan dekat taman itu. Kami ada di luar taman, di luar pagar, sedang siapkan taman untuk ibdah. Lalu polisi tiba-tiba keluar dan menangkap kami. Mereka juga pukul kami dengan rotan,” kata Inggeruhi.
Menurut Inggeruhi, sampai saat ini belum diketahui apa alasan teman-temannya itu ditahan.
Inggeruhi mengaku mereka hanya ingin beribadah. Tidak ada aktivitas pengibaran bendera Bintang Kejora.
Pada Sabtu (29/11/2015) dilansir oleh Kantor Berita Antara, aparat Kepolisian Resort Nabire menangkap 17 warga sipil dan kemudian ditahan. Kapolda Papua, Irjenpol Papulus Waterpuw mengatakan mereka ditahan karena mengibarkan bendera Papua Merdeka “Bintang Kejora”. Namun tak lama berselang, Kapolda Papua ini meralat pernyataannya melalui media yang sama dengan mengatakan 17 warga sipil itu ditahan bukan karena mengibarkan bendera Papua Merdeka “Bintang Kejora” melainkan karena melawan petugas saat hendak dibubarkan saat melakukan aktivitas di Lapangan Gizi Nabire.
Inggeruhi membantah rekan-rekannya melakukan perlawanan kepada Polisi saat hendak dibubarkan pada hari Sabtu pagi itu.
“Kami tidak melakukan perlawanan. Polisi datang langsung tangkap kami. Kami hanya bawa bambu untuk bikin panggung. Sama sekali kami tidak melawan,” kata Inggeruhi lagi.
17 warga ini telah dibebaskan pada tanggal 30 November. (Victor Mambor)
http://tabloidjubi.com/home/2015/12/01/mau-ibadah-20-orang-di-nabire-ditangkap-dan-dipukuli-polisi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar