Pages

Pages

Selasa, 01 September 2015

Pemimpin Gereja Pasifik Kutuk Pembunuhan Di Papua Barat

Tentara dan polisi Indonesia dikerahkan di jalan utama ke tambang Freeport Indonesia di Timika - AFP
Jayapura, Jubi – Gereja-gereja di Pasifik mengutuk keras pembunuhan terhadap dua orang Papua Barat dalam penembakan yang melibatkan tentara Indonesia pekan lalu.

Radio New Zealand, Senin (31/8/2015) melaporkan bahwa para pemimpin gereja-gereja di kawasan Pasifik telah meminta para pemimpin gereja di kawasan tersebut untuk berbicara menentang pembunuhan kilat, penyiksaan dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Indonesia.

Pihak gereja mengatakan, berdasar pada laporan yang diterima dari Timika di Kabupaten Mimika menjelaskan ada sekelompok tentara Pasukan Khusus menembak mati dua anggota Kelompok Pemuda Katolik di Paroki Katedral Tiga Raja Timika.

Pada saat itu, orang-orang Kamoro sedang melakukan ritual tradisional.
Dewan mengatakan tentara, yang dikirim masuk ke daerah itu pergi ke barak mereka, kemudian kembali dengan senjata dan menembaki kelompok orang Kamoro tersebut.

Sekretaris Jenderal Dewan Gereja-Gereja Pasifik, Pendeta Francois Pihaatae, mengatakan pembunuhan itu tidak beralasan dan memeberi indikasi tentang penghinaan Indonesia dengan cara-cara yang tidak manusiawi.

Pendeta Pihaatae mengatakan, para pemimpin dikawasan Pasifik memiliki kewajiban untuk bersuara, terutama mereka yang telah mengundang Indonesia masuk ke dalam Melanesia Spearhead Group (MSG).

Salah satu negara di kawasan Pasifik yang mengundang Indonesia masuk dalam keanggotaan MSG adalah Fiji, Kepulauan Salomon dan Papua Nugini. (Yuliana Lantipo)

http://tabloidjubi.com/2015/08/31/pemimpin-gereja-pasifik-kutuk-pembunuhan-di-papua-barat/