Tan Wie Long (kiri) dan Laurenzus Kadepa (kanan) - Jubi/Arjuna |
Jayapura, Jubi – Rangkaian penembakan terhadap orang asli Papua
sejak 8 Desember 2014 lalu, pasca kasus Paniai hingga kasus penembakan
di Timika, Jumat (29/8/2015) terus disoroti anggota Komisi I DPR Papua
bidang Politik, Hukum dan HAM, Laurenzus Kadepa. Ia menilai, lima sila
Pancasila, seolah tak berlaku di Papua.
“Lima sila pancasila tak berlaku di Papua. Penembakan dan nyawa orang
Papua jadi korban atas nama NKRI harga mati adalah hal yang keliru. Di
militer namanya sistim komando, prajurit lapangan mengeluarkan peluru,
bisa saja perintah atasan. Semua penembakan pasti ada perintahnya.
Penembakan Paniai, Yahukimo, Dogiyai, Tolikara dan terakhir di Mimika.
Ini satu modus, sebuah grand design besar. Negara bertanggungjawab,” kata Kadepa via pesan singkatnya kepada Jubi, Senin (31/8/2015) malam.
Menurutnya, semua penembakan bermotif politik.Tanpa perintah dan
tanpa intruksi, bawahan tak berani menembak orang. Anggota tentu punya
keluarga anak istri yang harus mereka pikirkan.
“Kapan Pemerintah pusat ke Timika menyelesaikan insiden penembakan
yang dilakukan oknum anggota TNI terhadap sipil. Sedangkan terbakarnya
musholla di Tolikara sangat heboh, semua petinggi negara berdatangan ke
Tolikara. Jangan pentingkan Musholla dari nyawa manusia,” ucapnya.
Sementara anggota Komisi I DPR Papua lainnya, Tan Wie Long
mengatakan, ketidak adilan Pemerintah Pusat memandang hal terkait
penembakan di Papua, sangat melukai hati rakyat Papua.
“Papua juga Indonesia. Tapi keadiilan untuk rakyat Papua tak ada.
Pola pendekatan Pemerintah Pusat di Papua harus dirubah. Semua peristiwa
di Papua tak tercermin dalam sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia,” kata Tan.
Menurutnya, setiap ada peristiwa penembakan di Papua selalu bias, dan
ada penyelesaian. Katanya, jika kondisi seperti it uterus terjadi, luka
rakyat Papua tak akan pernah sembuh.
“NKRI jangan hanya sebagai slogan di Papua, tapi kenyataannya rakyat
tidak seperti itu. Coba Pemerintah Pusat juga datang ke Timika, dan
menyelesaikan masalah penembakan di sana. Ini yang kami minta. Jangan
hanya fokus pada kasus Tolikara,” ucapnya. (Arjuna Pademme)
http://tabloidjubi.com/2015/08/31/legislator-papua-pancasila-seolah-tak-berlaku-di-papua/