13 Aktivis yang di amankan Polisi di sorong - Jubi , Niko |
Sorong , Jubi – Sebanyak 13 aktivis mahasiwa yang melakukan
aksi solodaritas menyuarakan buruknya pendidikan di Kota Sorong.
Mereka di giring paksa oleh aparat kepolisian Polres Kota Sorong di
Mapolres Kota Sorong.
Aksi ini seharusnya berlangsung di halaman kantor Walikota Sorong itu
akhirnya dibubarkan paksa oleh aparat Kepolisian Polres Kota Sorong di
depan Toko Tio, Kota Sorong.
Niat para aktivis yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua Barat
Peduli Pendidikan di Kota Sorong itu , sebenarnya akan melakukan aksi
unjuk rasa di depan kantor Walikota Sorong guna meminta pertanggung
jawaban Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong untuk
mengundurkan karena selama 13 tahun dianggap tidak mampu mengatasi
pendidikan di sana yang cukup mahal.
Aksi yang akan dilakukan ini urung terlaksana akibat belum adanya surat ijin yang dikeluarkan aparat Polres Kota Sorong.
Kasat Reskrim Polres Sorong Kota AKP. Amad Rumalean mengatakan ,
mereka terpaksa membubarkan aksi masa yang berjumlah 20 orang itu,
akibat belum ada ijin sehingga aksi mereka dianggap illegal.
Namun mengenai indikasi –indikasi yang disampaikan , kata kasat
Reskrim mereka sebaiknya memiliki data yang valid agar diserahkan ke
Polisi agar kasus tersebut diselidiki “ Kalau mereka punya data valid
serahkan kepada kami , saya janji pasti saya usut, “ katanya.
Sementara Kordinator Intelektual Papua Kota Sorong Robertus Nauw ,
menyesalkan sikap arogansi aparat kepolisian yang tidak membuka ruang
demokrasi bagi mereka . Tindakan seperti ini kata Nauw adalah pembunuhan
demokrasi dan memilihara kejahatan yang terus berkembang pesat di Kota
Sorong “ Ini pembunuhan karakter orang papua , ini mematikan demokrasi
yang dibangun , polisi harus dewasa dan melihat apa konteks mahasisiwa
ini, “ katanya.
Adapun 13 aktivis mahasiswa yang ditangkap secara paksa oleh aparat
Polres Kota Sorong, saat masa demonstran menuju halaman kantor Walikota
Sorong, Kamis(13/8/2015) pukul 11.00 WIT. Berikut nama-nama aktivis
yang ditangkap, Naftali Kinho, Harianto Hae, Joni Malibela, Marius
Bofra, Onesimus Paa, Ursianus Kinho, Herman Syufi, Raimon Yekwam, Ronal
Yesnat, Sakarias Baru, Somon Momo, Teonardus Turot, Melianus Nau.(Niko MB/Dominggus Mampioper)
http://tabloidjubi.com/2015/08/13/demo-buruknya-pendidikan-di-kota-sorong-aparat-polisi-tangkap-13-mahasiwa/