Pages

Pages

Jumat, 12 Juni 2015

Mahasiswa Papua di Salatiga Diteror OTK

Mahasiswa Semarang-Salatiga saat turun ke jalan, demonstrasi. Foto: Ist.

Salatiga, MAJALAH SELANGKAH
-- Mahasiswa asal Papua di kota Studi Salatiga, Jawa Tengah, mengaku mendapat teror oleh orang tak dikenal (OTK) dari Minggu 7-10 Juni 2015.

Hal itu dikatakan ketua Aliansi Mahasiswa Papua, Komite Kota (AMP KK) Semarang-Salatiga, Otiz E. Tabuni, Kamis (11/6/2015). Kepada majalahselangkah.com, begini penjelasan Tabuni.

Hari Senin (8/6/2015), Amir (AR) ketemu Boy, salah satu siswa asal Papua yang sedang belajar di SMA St Theresia Salatiga. Kemudian Amir ajak Boy makan siang bersama di sekitar sekolahnya, kemudian ke pasar sentral di kota Salatiga, belikan sepatu sekolah dan beri uang sebesar 75 ribu rupiah.

DijelaskanTabuni, AR mulai tanya apakah mengenal ketua AMP KK Semarang-Salatiga, kenal ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Papua Barat (Hipmapa) di Semarang-Salatiga. AR, saat ditanya Boy, menurut Tabuni, mengaku dia bersama 8 orang rekannya utusan pemerintah Papua dan LSM, datang mendata pelajar dan mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga.

Selanjutnya, Rabu (10/6/2015) AR dan rekan lainnya cegat Boy di halaman sekolah, ketika Boy dan temanya hendak pergi ikut kegiatan Pramuka. Boy telepon mahasiswa Papua, dan AR dan rekan lainnya melarikan diri melihat mahasiswa Papua mulai datang.

"Oknum-oknum tersebut identitasnya belum ketahui secara jelas, tetapi mengaku sama pemilik usaha jasa rental motor, mereka dari Papua, lama tinggal di Dok 2 Jayapura," kata Tabuni berdasarkan data yang mereka himpun.

Rabu (10/6/2015) siang, oknum yang mengaku namanya Muhamad Husein (MH) mendatangi kontrakan mahasiswa Papua asal Timika di Salatiga. MH mengaku utusan pemerintah dan meminta biodata ketua mahasiswa Timika.

Selanjutnya, diketahui, pada Rabu sore, MH dkk datang ke kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, lalu minta data mahasiswa Papua yang kuliah di kampus tersebut.

"Jika ada mahasiswa Papua yang diperlakukan tidak semestinya oleh oknum-oknum tertentu, segera hubungi pengurus AMP dan Himpunan Mahasiswa Papua," ajak Tabuni. (Mateus Badii/MS)


http://majalahselangkah.com/content/-mahasiswa-papua-di-salatiga-diteror-otk