Perdana Menteri Vanuatu, Joe Natuman |
Jayapura, Jubi – Vanuatu telah dibuang perdana menteri dalam
sebuah langkah yang akan mengguncang hubungan negara-negara Pasifik
‘dengan Indonesia dan Papua Barat.
Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Joe Natuman dimosi tak percaya oleh
anggota Parlemen Vanuatu, Kamis (11/6/2015). PM Vanuatu ini digantikan
oleh Sato Kilman yang dipecatnya sebagai menteri luar negeri pekan lalu.
Tiga anggota parlemen pemerintah berpaling dari Natuman uuntuk menggulingkan pemerintah Natuman.
Pergantian ini dikhawatirkan berpotensi mempengaruhi pertimbangan
para pemimpin Melanesian Spearhead Group (MSG) dalam pertemuan puncak di
Kepulauan Solomon 18 Juni nanti. Dalam pertemuan puncak para pemimpin
negara MSG ini akan dibahas juga aplikasi yang diajukan oleh bangsa
Papua Barat melalui United Liberation Movement of West Papua (ULMWP)
Indonesia telah mendapatkan status pengamat dan ingin meningkatkannya menjadi assosiate member.
Secara tradisional Vanuatu telah bersimpati pada penderitaan panjang
bangsa Papua yang mengingikan kemerdekaan, lepas dari Indonesia. Vanuatu
tidak sendiri, ada juga Kepulauan Solomon dan Front Pembebasan Kanak
(FLNKS) dari Kaledonia Baru. Sedangkan Fiji dan Papua Nugini berada di
pihak Indonesia.
Kilman kemungkinan mengubah kebijakan Vanuatu terhadap isu Papua Barat yang akan menghasilkan penolakan aplikasi Papua Barat.
Kilman telah memberikan beberapa pernyataanr pro-Indonesia dbeberapa
waktu lalu dan menyarankan Vanuatu perlu untuk meningkatkan perdagangan
dengan Indonesia dan membuka kedutaan besar di Jakarta.
Kilman telah mengangkat Moana Kalosil sebagai Menteri Luar Negeri.
Kalosil, dalam pertemuan MSG tahun 2013 menjabat sebagai Perdana
menteri. ia memberikan pernyataan yang kuat tentang platform Vanuatu
yang akan berjuang membebaskan Papua Barat. Kalosil juga mengangkat isu
Papua di forum PBB. (Victor Mambor)
http://tabloidjubi.com/2015/06/11/joe-natuman-dimosi-tak-percaya-sato-kilman-jabat-pm-vanuatu/