Ketua PRD Wilayah Ha-anim, Pangkrasia Yeem (Foto: Ist) |
Hal tersebut disampaikan oleh Sekertaris Umum KNPB, Ones Suhuniap kepada suarapapua.com, Jumat (06/03/15) sore ini.
Ones mengatakan, kejadian tersebut berawal pada pukul 18.00 sore, salah satu anggota KNPB menemukan karton yang ditempatkan persis di depan pagar Sekretariat KNPB. Karena merasa curiga, salah satu anggota KNPB ini melapor ke Polres Merauke.
Lalu, lanjut Ones, gabungan Polisi dengan jumlah banyak datang dan menjinakan barang tersebut. Ternyatan barang itu adalah bom. Kemudian pada pukul 23:10, Polisi masuk Sekretariat KNPB dan merusak semua barang-barang secara brutal.
Ketua PRD Wilayah Ha-anim, Pangkrasia Yeem mengatakan bahwa teror dan pembongkaran itu merupakan bentuk penguasa kolonial yang sedang kalang kabut menghadapi gerakan damai yang dilakukan rakyat West Papua di Merauke.
"Sudah sejak lama mereka berusaha mengkriminalkan PRD dan KNPB di Merauke, teror bom adalah murni perbuatan Militer Indonesia untuk menakuti kami. Pembongkar kantor tersebut adalah cara mereka untuk memperlambat perjuangan kami, tetapi kami tidak akan mundur," tegas Pangkrasia.
Panggrasia juga mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh TNI/Polri adalah mencabut papan nama sekretariat KNPB dan PRD Wilayah Merauke, mengambil semua spanduk, satu buah bendera KNPB, satu buah wite bord, dokumen-dokumen, dua buah tas, dan mencabut semua gambar-gambar, semua disita dan dibawa.
MIKAEL KUDIAI
Sumber : www.suarapapua.com