'Teror Bom dan Pembongkaran Kantor KNPB oleh Polisi di Merauke
Tadi malam (5/3/2015) kota Merauke digegerkan dengan teror bom dan pembongkaran kantor KNPB oleh gabungan TNI dan Polri. Awalnya, pada pukul 6.00 sore, salah satu anggota KNPB menemukan karton yang ditempatkan persis di depan pagar kantor KNPB. Karena merasa curiga, pengurus KNPB melapor ke Polres Merauke. Lalu, gabungan TNI dan Polri serta Tim Gegana datang dan menjinakkan bom tersebut. Pada pukul 10:24 malam, Bom diledakan Polisi di depan kantor. Kemudian pada pukul 11.10, Polisi masuk kantor KNPB dan merusak kantor. Semua barang-barang kantor dirusak secara brutal oleh Polisi. Saat ini, seluruh anggota Parlemen Rakyat Daerah Merauke sedang berkumpul untuk menuntut Polisi atas kejadian teror dan pembongkaran. Ketua PRD Wilayah Ha-anim, Ibu Pangkrasia Yeem menyatakan bahwa teror dan pembongkaran itu merupakan bentuk penguasa kolonial yang sedang kalang kabut menghadapi gerakan damai yang dilakukan rakyat West Papua di Merauke. "Sudah sejak lama mereka berusaha mengkriminalkan PRD dan KNPB di Merauke, teror bom adalah murni perbuatan Militer Indonesia untuk menakuti dan pembongkar kantor kantor perjuangan sipil, tetapi kami tidak akan mundur," tegas ibu Pangkrasia.'
West Papua National Committee [KNPB]
Tadi malam (5/3/2015) kota Merauke digegerkan dengan teror bom dan pembongkaran kantor KNPB oleh gabungan TNI dan Polri.
Awalnya, pada pukul 6.00 sore, salah satu anggota KNPB menemukan karton yang ditempatkan persis di depan pagar kantor KNPB. Karena merasa curiga, pengurus KNPB melapor ke Polres Merauke. Lalu, gabungan TNI dan Polri serta Tim Gegana datang dan menjinakkan bom tersebut.
Pada pukul 10:24 malam, Bom diledakan Polisi di depan kantor. Kemudian pada pukul 11.10, Polisi masuk kantor KNPB dan merusak kantor. Semua barang-barang kantor dirusak secara brutal oleh Polisi.
Saat ini, seluruh anggota Parlemen Rakyat Daerah Merauke sedang berkumpul untuk menuntut Polisi atas kejadian teror dan pembongkaran.
Ketua PRD Wilayah Ha-anim, Ibu Pangkrasia Yeem menyatakan bahwa teror dan pembongkaran itu merupakan bentuk penguasa kolonial yang sedang kalang kabut menghadapi gerakan damai yang dilakukan rakyat West Papua di Merauke.
"Sudah sejak lama mereka berusaha mengkriminalkan PRD dan KNPB di Merauke, teror bom adalah murni perbuatan Militer Indonesia untuk menakuti dan pembongkar kantor kantor perjuangan sipil, tetapi kami tidak akan mundur," tegas ibu Pangkrasia.
Kemudian KNPB merauke melaporkan bahwa Pada hari kamis pukul 05.30.) KNPB & PRD Wilayah merauke diteror kurang lebih sekitar pukul 18:40 WPB, KNPB Wilayah merauke mrndapat informasi dari tuan. Mathias bahwa ada karton yang tetbungkus rapi dengan pelakban yang terletak di jalan didepan sekretariat/kantor KNPB &PRD Wilayah Merauke, jaraknya kurang lebih 7-10 Meter. Setelah melihat itu pada pukul 19.35 WPB kami KNPB melapor ke Polsek Kota Merauke, kemudian kepolisian dan brimob beserta kesatuan lainnya dalam jumlah banyak datang di TKP,
Selanjutnya pukul 22.24 WPB karton diledakan oleh pihak yang berwenang persis di depan sekretariat/Kantor KNPB & PRD Wilayah Merauke. Setelah itu kurang lebih pukil 23.00 WPB gabungan aparat TNI/POLRI dalam jumlah banyak berpakaian preman melakukan penggrebekan sekretariat/kantor KNPB & PRD Wilayah Merauke dan kediaman ketua PRD, Ny. Panggrasia Yeem.
Tindakan yang mereka lakukan yaitu; mencabut papan nama sekretariat/kantor KNPB & PRD Wil. Merauke, mengambil semua spanduk, satu buah bendera KNPB, satu buah wite bord, dokumen-dokumen, dua buah tas, dan mencabut semua gambar-gambar, semua disita dan dibawa. Kemudian pukul 23.35 WPB kami kru KNPB empat orang dan penasihat pergi ke kantor polsek untuk diinterogasi, namun kami hanya dimintai laporan dan sekitar pukul 00.10 WPB kami disuruh pulang.
kemudian pada hari ini kembali pukul 09.00 WPB. Sehingga pada hari jum'at pagi pukul 09.00 WPB kami ke polsek dan kami diinterogasi kurang lebih empat jam, setelah itu kami disuruh pulang.
Ones Gimbal Sekjen KNPB Pusat
Foto Terod Militer NKRi di kantor KNPB Merauke |
Tadi malam (5/3/2015) kota Merauke digegerkan dengan teror bom dan pembongkaran kantor KNPB oleh gabungan TNI dan Polri. Awalnya, pada pukul 6.00 sore, salah satu anggota KNPB menemukan karton yang ditempatkan persis di depan pagar kantor KNPB. Karena merasa curiga, pengurus KNPB melapor ke Polres Merauke. Lalu, gabungan TNI dan Polri serta Tim Gegana datang dan menjinakkan bom tersebut. Pada pukul 10:24 malam, Bom diledakan Polisi di depan kantor. Kemudian pada pukul 11.10, Polisi masuk kantor KNPB dan merusak kantor. Semua barang-barang kantor dirusak secara brutal oleh Polisi. Saat ini, seluruh anggota Parlemen Rakyat Daerah Merauke sedang berkumpul untuk menuntut Polisi atas kejadian teror dan pembongkaran. Ketua PRD Wilayah Ha-anim, Ibu Pangkrasia Yeem menyatakan bahwa teror dan pembongkaran itu merupakan bentuk penguasa kolonial yang sedang kalang kabut menghadapi gerakan damai yang dilakukan rakyat West Papua di Merauke. "Sudah sejak lama mereka berusaha mengkriminalkan PRD dan KNPB di Merauke, teror bom adalah murni perbuatan Militer Indonesia untuk menakuti dan pembongkar kantor kantor perjuangan sipil, tetapi kami tidak akan mundur," tegas ibu Pangkrasia.'
West Papua National Committee [KNPB]
Tadi malam (5/3/2015) kota Merauke digegerkan dengan teror bom dan pembongkaran kantor KNPB oleh gabungan TNI dan Polri.
Awalnya, pada pukul 6.00 sore, salah satu anggota KNPB menemukan karton yang ditempatkan persis di depan pagar kantor KNPB. Karena merasa curiga, pengurus KNPB melapor ke Polres Merauke. Lalu, gabungan TNI dan Polri serta Tim Gegana datang dan menjinakkan bom tersebut.
Pada pukul 10:24 malam, Bom diledakan Polisi di depan kantor. Kemudian pada pukul 11.10, Polisi masuk kantor KNPB dan merusak kantor. Semua barang-barang kantor dirusak secara brutal oleh Polisi.
Saat ini, seluruh anggota Parlemen Rakyat Daerah Merauke sedang berkumpul untuk menuntut Polisi atas kejadian teror dan pembongkaran.
Ketua PRD Wilayah Ha-anim, Ibu Pangkrasia Yeem menyatakan bahwa teror dan pembongkaran itu merupakan bentuk penguasa kolonial yang sedang kalang kabut menghadapi gerakan damai yang dilakukan rakyat West Papua di Merauke.
"Sudah sejak lama mereka berusaha mengkriminalkan PRD dan KNPB di Merauke, teror bom adalah murni perbuatan Militer Indonesia untuk menakuti dan pembongkar kantor kantor perjuangan sipil, tetapi kami tidak akan mundur," tegas ibu Pangkrasia.
Kemudian KNPB merauke melaporkan bahwa Pada hari kamis pukul 05.30.) KNPB & PRD Wilayah merauke diteror kurang lebih sekitar pukul 18:40 WPB, KNPB Wilayah merauke mrndapat informasi dari tuan. Mathias bahwa ada karton yang tetbungkus rapi dengan pelakban yang terletak di jalan didepan sekretariat/kantor KNPB &PRD Wilayah Merauke, jaraknya kurang lebih 7-10 Meter. Setelah melihat itu pada pukul 19.35 WPB kami KNPB melapor ke Polsek Kota Merauke, kemudian kepolisian dan brimob beserta kesatuan lainnya dalam jumlah banyak datang di TKP,
Selanjutnya pukul 22.24 WPB karton diledakan oleh pihak yang berwenang persis di depan sekretariat/Kantor KNPB & PRD Wilayah Merauke. Setelah itu kurang lebih pukil 23.00 WPB gabungan aparat TNI/POLRI dalam jumlah banyak berpakaian preman melakukan penggrebekan sekretariat/kantor KNPB & PRD Wilayah Merauke dan kediaman ketua PRD, Ny. Panggrasia Yeem.
Tindakan yang mereka lakukan yaitu; mencabut papan nama sekretariat/kantor KNPB & PRD Wil. Merauke, mengambil semua spanduk, satu buah bendera KNPB, satu buah wite bord, dokumen-dokumen, dua buah tas, dan mencabut semua gambar-gambar, semua disita dan dibawa. Kemudian pukul 23.35 WPB kami kru KNPB empat orang dan penasihat pergi ke kantor polsek untuk diinterogasi, namun kami hanya dimintai laporan dan sekitar pukul 00.10 WPB kami disuruh pulang.
kemudian pada hari ini kembali pukul 09.00 WPB. Sehingga pada hari jum'at pagi pukul 09.00 WPB kami ke polsek dan kami diinterogasi kurang lebih empat jam, setelah itu kami disuruh pulang.
Ones Gimbal Sekjen KNPB Pusat