Pages

Pages

Kamis, 29 Januari 2015

PM Vanuatu Joe Natuman: Menegaskan Kembali Sikap Dekolonisasi Negara-Negara Melanesia

Suara dari luar negeri terutama Negara bagian MSG (Melanesian Spearhead Group) selalu tak lupa keberadaan Papua dalam negara-negara melanesian, begitupun tak lupa juga mengeluarkan pernyataan untuk mengingatkan kepada Pemerintah Indonesia bahwa kami tetap mendukung Papua hingga memetik kemerdekaan.
             Foto joe Natuman saat menyampaikan pesannya
 
Negara-negara MSG yang sebenarnya adalah PNG, Bouganville,Solomon Islands, Vanuatu, West Papua, Fiji dan New Kaledonia. Tetapi, West Papua dan New Caledonia masih di bawa jajahan, atau di bawa penindasan dari negara lain.

Vanuatu telah menegaskan “dukunganya untuk Kaledonia Baru dan dekolonisasi Papua barat. (27/01/15)

Perdana Menteri, Joe Natuman, telah mengatakan kepada kepala pertemuan misi di Efate yang Vanuatu berkomitmen untuk membantu dua orang Melanesia terjajah untuk merdeka mereka.

Vanuatu merupakan negara yang satu-satunya mendukung berat perjuangan kemerdekaan Papua dan Kaledonia Baru. Yang jelasnya keluar bebas dari begara Indonesia untuk Papua Barat dan dari negara Prancis untuk Kaledonia Baru.

Joe Natuman juga meminta kepada duta di PBB, Odo Tevi, “untuk membantu menentukan nasib sendiri Kaledonia Baru di Komite PBB dari 24 di menjelang referendum mengenai kemungkinan kemerdekaan jatuh tempo dalam tiga tahun”  (27/01/15)

Lagi pula, beberapa waktu yang lalu Gubernur PNG juga mengeluarkan suara untuk mendukung Papua Barat Bebas dari Indonesia. Baca:http://www.timipotu.com/2015/01/gubernur-png-berdiri-memperjuangkan.html

Memperhatikan beberapa kejadian yang terjadi di Dunia yang memang tak ada solusinya dari pihak pemerintahan Dunia PBB dan dari Keagamaan.
Maka, PM Joe Natuman sebelumnya ditangani PBB, dan Ia pun bertanya mengapa dunia itu menutup mata dan menutup telinga terhadap suara tunggal dari orang Papua, banyak di antaranya telah menumpahkan darah tak berdosa karena mereka menginginkan keadilan dan kebebasan. (27/01/15)

 
Sumber: www.radionz.co.nz