Aksi memperingati hari Ham di Solo, Rabu (10/12/2014) |
Menurut salah satu peserta aksi, kekerasan yang terjadi di tanah Papua hingga saat ini adalah tanggung jawab dari aparat keamanan yang berada di sana. Mahasiswa pun mendesak adanya pengusutan atas kasus kekerasan di Papua.
Koordinator aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Marsel Pigai, mengatakan, kekerasan yang sering terjadi di Papua dan mengorbankan warga adalah tanggung jawab aparat TNI dan Polri. Kekerasan yang terjadi, menurut Masel, adalah pembunuhan, pemerkosaan, pendindasan, penculikan hingga berbagai bentuk diskriminasi.
Selain itu, tidak ada pengusutan yang tuntas dalam setiap kasus kekerasan tersebut. "Kita menuntut adanya kejelasan setiap kasus kekerasan karena dari sejak tahun 1961, tidak ada kejelasan siapa pelakunya. Terakhir pada tanggal 8 Desember 2014 lalu, lima warga sipil meninggal dan puluhan warga luka berat karena kekerasan aparat," kata Marsel.
Beberapa peserta aksi juga membawa poster berisi gambar para korban. Orasi dilakukan bergantian antarpeserta aksi. Sementara itu, aparat kepolisian menjaga ketat aksi tersebut.
Dalam pernyataan aksi, mahasiswa meminta Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla segera menindaklanjuti aksi teror yang terjadi di Papua. "Kita minta pemerintahan Jokowi-JK bertanggung jawab dan menindaklanjuti kasus kekerasan aparat di Papua. Kita minta TNI dan Polri dari seluruh tanah Papua," kata Marsel.
Aksi ini berakhir dengan damai setelah peserta aksi membacakan pernyataan sikap di depan para pekerja media.
sUMBER : http://regional.kompas.com