MASA AKSI rAKYAT pAPUA, MEMPERINGATI HARI HAM SEDUNIA. FOTO,KNPB0 |
Aksi damai mulai pukul: 9:15 Waktu Papua, dimulai aksi dengan mengawali doa masa aksi berkumpul mempersiap turun jalan. Walaupun Polisi melarang melakukan aksi damai memperingati “ Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional” rakyat Papua juga mengambil bagian untuk merenung kembali pelanggaran HAM yang terjadi di Papua dengan bentuk Aksi damai.
Rakyat Papua merenung kembali atas pejuang Aktivis Papua merdeka yang dibunuh oleh Tni-Polri Indonesia. Seperti Arnold Ap, Theys Eluay, Kelik Kwalik, Musa Tabuni, dan Puluhan Anggota KNPB yang dibunuh ditembak oleh Militer Indonesia serta rakyat Papua yang terus menerus dibunuh, diperkosa, dibantai, dianiaya, di penjara, oleh Penjajah Indonesia. Seperi di Enaro Paniai 07 desember 2014 kemarin. Di samapikan oleh Korlap dengan suara besar menggunakan Toa diatas Mobil Pickap.
Dalam aksi tersebut dua spanduk berukuran besar dengan sorotan Thema:” Papua Zona Darurat” dan “ STOP MEMBUNUH, MENCURI, MEMPERKOSA, MENANGKAP, TERHADAP RAKYAT PAPUA” serta 10 buah bendera “ Lawan Berkibar”. Adapun berbagai poster, fampet gambar Pelanggaran Ham Papua yang dilakukan oleh TNI-POLRI serta BIN indonesia. Diseluruh tanah Papua. Dipegang oleh masa aksi. Berjalan longmarch dari Kantor ke Gorong-gorong menuju Kantor DPRD Timika
Namun aksi damai KNPB-PRD, tersebut dihadang dihentikan oleh kekuatan militer (Tni-Polri) jumlah yang sangat banyak baik dari satuan organik maupun non organik, mereka dengan senjata lengkap memalang jalan masuk tepat di Gorong-Gorong depan Pasar, hingga terjadi tawar-menawar dengan Polisi.
Namun polsi ngotot memalang aksi melarang lenajutkan perjalanan menuju Kantor DPRD Timika, masa aksi memilih tenang supaya tidak terjadi anarkis.
Tni-Polri Densus 88, Intelen siaga satu dengan alat senjata, mereka menggunakan 5 truk, 3 bus, 5, Mobil, Polisi, 2 Mobil waterkener. Sekitar 150 pasukan siaga satu di gorong-gorong
Tepat pada pukul: 10:30 Waktu Papua, Kekuatan masa aksi damai juga semakin banyak sampai di Gorong-gorong” Aksi damai KNPB-PRD dihentikan oleh Polisi, di depan pasar Gorong-gorong dengan alasan tidak jelas keinginan Polisi bubar masa.
Pada hal raktyat Papua hanya aksi damai rakyat mau mengampiakan aspirasi kepada Pemerintah dan DPRD kabupaten mimika agar mereka teruskan ke atasannya terkait pelanggaran HAM yang terjadi di seluruh Papua. Namun hal ini, Polisi dengan bersih keras melarang longmarch ke kantor DPRD.
Kordinator Aksi Yanto, mulai membangkitkan semangat dengan Yel-yel aksi damai yakni “ Papua Merdeka-Papua Merdeka, Referendum Yes..!, Indonesia Pulang “ masa aksi agar tetap semangat untuk melawan dengan damai tidak dengan Anarkis.
Pada tetap pukul:11:00 Waktu Papua mulai orasi-orasi Politik dari beberapa perwalikan dari Knpb-Prd yang sudah dipercayakan. Intinya adalah Indonesia berada di Papua adalah Ilegal dan pelanggaran Ham terberat dunia. Kemudian Indonesia di Papua melancarkan pembunuhan terhadap pejuang Papua dan rakyat sipil Papua. jadi Indonesia Harus bertanggung jawab atas semua pelanggaran HAM di Papua.
Perlu ketahui bahwa sebelum Indonesia hadir di Papua sebelum, KNBP dan PRD sudah ada jadi Indonesia jangan melarang kami untuk melakukan kegiatan aksi damai kami, seperti kali ini kami hanya memperngati Hari Ham Sedunia dan merenung kembali pelanggaran Ham yang terjadi di Papua.
Pada pukul: 12:30 Ketua PRD Wilayah Timika Abihut Degei membacakan Pernyataan Politik Aksi damai memperingati Hari Ham Sedunia. Semua pelanggaran HAM yang terjadi sejak 1960 sampai 2014 yang dilakukan oleh Militer Indonesia terhadap Aktivis Papua merdeka.
Pukul 13:20 Perwakilan DPRD Karel Gwijangge menyampaikan bahwa “ Negara Indonesia dalam hal Kepolisian kalah Politik pada hal Hari Ham Internasional ini rakyat Wajib menyampaikan pendapat Aspirasi Ke kantor DPRD tepapi Polisi di hadang bebarti Polisi belum dewasa dala hal ini, tutur Wilem depan masa aksi di Depan pasar Gorong-gorong.
Lanjut, Wilem dengan Menahan Panas Matahari bersama rakyat, dia juga mengesali atas kebrutalan Polisi yang menembak anak SMA di Paniai pada 07 Desember Kemarin. Dia berharap jangan terulang lagi, lalu jangan terjadi di Timika dan Papua lainnya” Tegasnya.
Pada pukul 13: 30 Waktu Papua, aksi diakhiri dengan Doa dipimpin langsung oleh Parlemen komisi Agama dan Adat Wilayah Timika Pdt. Daniel Bagau. Dalam berdoanya, dengan Pertolongan Tuhan lama atau cepat Papua pasti Merdeka.
Pada pukul: 13:50 Masa aksi mulai kembali ke Kantor KNPB-PRD, dengan tertib dan tenang untuk makan bersama.
Crew Knpbnews Timika