ilustrasi. Ist. |
"Penembakan dari depan dan jarak dekat," katanya dilansir cnnindonesia.comedisi 13 Desember 2014.
Hal ini dikatakannya setelah menggelar kajian dengan Dewan Adat Paniai dan Polda Papua pekan ini. Otto juga menyebut, pihak aparat TNI sengaja menembak dengan menggunakan senjata.
Dari data yang dia temukan, Komnas HAM RI juga menyangkal pernyataan Kepala Pusat Penerangan TNI Fuad Basya, yang dilontarkan pada Kamis (11/12) lalu, di Mabes TNI, Cilangkap. Kala itu, Fuad menyebut adanya penembakan dari atas gunung dan dari arah kerumunan massa.
"Tidak ada, gunungnya jauh. Sekalipun pakai senapan laras panjang, tidak akan bisa," kata Otto.
Mengenai OPM yang dituding TNI sebagai dalang, Komnas HAM meminta TNI tidak menyebarkan berita bohong.
"Pihak TNI harus berhenti memberikan kabar bohong tentang kondisi faktual di lapangan. Ini bantahan bahwa tidak ada OPM (dalam kasus ini)," kata Otto.
Namun demikian, komnas HAM RI masih terus menyelidiki, antara menyangkut detil identitas tiap pelaku, baik yang terlibat dalam penganiayaan yang terjadi Minggu (7/12) malam, ataupun pada penembakan, Senin (8/12) pagi.(BT/014/cnnindonesia.com/MS)
Sumber : http://majalahselangkah.com/