Ketua Parlemen Jalanan (Parjal) Yusak Pakage |
“Kita masih berjuang. Karena itu, perjuangan kemerdekaan politik adalah hak kedaulatan rakyat Papua yang patut dihargai demi mengangkat martabat Papua secara damai,” kata Pakage ketika ditemui Jubi, Jumat 14/11 di kantor Elsham Abepura.
Saat ini, pemerintah RI melalui Brigjen Pol. Paul Waterpauw, Irjen Pol. Tito Karnavian MA membangun opini publik, Papua sudah mulai aman-aman saja karena Papua tidak ada TPN-OPM.
Untuk menanggapi pernyataan mereka ini (Polisi) terutama terkait dengan pernyataan yang berkali-kali keluar di media massa baik elektronik maupun cetak bahwa di Papua tidak ada TPN-OPM itu amat tidak benar. Satu, karena kami ada dan juga karena mereka mau menutupi perjuangan kemerdekaan politik Papua,” kata Pakage yang pernah menjadi tahanan Politik selama 10 tahun itu.
Menurutnya, polisi takut untuk menyelesaikan konflik Papua. Polisi sedang menipu diri sendiri dan menipu rakyat Indonesia. Juga Polisi telah membayar orang Papua yang sudah dilibatkan sebagai mata-mata.
“Jika mau menyelesaikan masalah, kami selalu ada di kota. Saat ini, sebanyak 4 orang sudah ditetapkan sebagai Tapol-Napol seumur hidup. Juga ada 12 orang asli Papua baru dipenjarakan polisi. Itukan sudah membuktikan, Papua ada TPN-OPM,” pungkasnya.
Hal ini dibenarkan pula oleh mantan Tahanan Politik Papua lainnya, Saul P. Bomay.
“TPN-OPM boleh dibilang tidak ada hanya apabila semua orang Papua itu meninggal habis. Jadi, semua orang yang berjuang dialog Jakarta Papua, Referendum dan Gugatan Hak Asasi Manusia melalui hukum Internasional adalah TPN-OPM seperti yang dikatakan Pakage tadi,” kata Bomay. (Ernest Pugiye)
Sumber : www.tabloidjubi.com