 |
| Para pejuang pembebasan Papua Barat bersama beberapa simpatisan. Foto: Ist |
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Rencana Konferensi Penyatuan Papua
Barat yang beberapa kali terunda, dipastikan akan diadakan pada akhir
November 2014 di Port Vila, Vanuatu.
Kepada Radio New Zealand, Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi Rakyat Papua Barat, Pastor Alan Nafuki menyampaikan kepastian pertemuan para pemimpin politik Rakyat Papua Barat itu.
Menurutnya, pertemuan akbar di Port Vila sudah pasti diadakan karena Pemerintah Vanuatu juga sangat mendukung dan siap menyelenggarakannya selama lima hari, 30 November - 4 Desember 2014.
Digagasnya pertemuaan akbar ini, kata dia, bertujuan untuk menghimpun masukan dan pendapat dari berbagai kelompok perjuangan di Papua Barat yang selanjutnya dibicarakan dalam sebuah kesepakatan bersama sebaga tindaklanjutnya.
"Tindaklanjutnya adalah membentuk sebuah kelompok bersama untuk menjawab keinginan rakyat Papua Barat agar segera bergabung dalam forum MSG," ujarnya.
Peserta pertemuan akbar ini, kata Nafuki, diperkirakan 200 orang. Menurut dia, utusan pemerintah serta Melanesian Spearhead Group (MSG) dari Fiji, Solomon Island dan Papua Nugini juga akan hadir.
Kegiatan tersebut tertunda sejak beberapa bulan lalu. Kepala Misi WPNCL di Australia, Paula Makabory mengatakan, penundaan waktu sebagaimana diberitakan RNZ telah diklarifikasi, bahwa kegiatannya tetap diadakan mulai 30 November hingga 4 Desember 2014. (Klik, di sini).
Alasan menunda dari rencana semula pada Oktober 2014, menurut Nafuki, beberapa pihak belum merespon undangan yang dikirim, sedangkan sekitar 60 perwakilan lainnya terkendala dengan dana dan visa keberangkatan. (Klik, di sini). (RNZ/007/Admin/MS)
Kepada Radio New Zealand, Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi Rakyat Papua Barat, Pastor Alan Nafuki menyampaikan kepastian pertemuan para pemimpin politik Rakyat Papua Barat itu.
Menurutnya, pertemuan akbar di Port Vila sudah pasti diadakan karena Pemerintah Vanuatu juga sangat mendukung dan siap menyelenggarakannya selama lima hari, 30 November - 4 Desember 2014.
Digagasnya pertemuaan akbar ini, kata dia, bertujuan untuk menghimpun masukan dan pendapat dari berbagai kelompok perjuangan di Papua Barat yang selanjutnya dibicarakan dalam sebuah kesepakatan bersama sebaga tindaklanjutnya.
"Tindaklanjutnya adalah membentuk sebuah kelompok bersama untuk menjawab keinginan rakyat Papua Barat agar segera bergabung dalam forum MSG," ujarnya.
Peserta pertemuan akbar ini, kata Nafuki, diperkirakan 200 orang. Menurut dia, utusan pemerintah serta Melanesian Spearhead Group (MSG) dari Fiji, Solomon Island dan Papua Nugini juga akan hadir.
Kegiatan tersebut tertunda sejak beberapa bulan lalu. Kepala Misi WPNCL di Australia, Paula Makabory mengatakan, penundaan waktu sebagaimana diberitakan RNZ telah diklarifikasi, bahwa kegiatannya tetap diadakan mulai 30 November hingga 4 Desember 2014. (Klik, di sini).
Alasan menunda dari rencana semula pada Oktober 2014, menurut Nafuki, beberapa pihak belum merespon undangan yang dikirim, sedangkan sekitar 60 perwakilan lainnya terkendala dengan dana dan visa keberangkatan. (Klik, di sini). (RNZ/007/Admin/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com