Iklan HUT KNPB (Dok/KNPB) |
Pernyataan itu disampaikan, Sekretaris Umum KNPB, Ones Suhuniap, kepada Jubi melalui releasenya, Sabtu (15/11). “KNPB dan Penjajah Indonesia berada pada tingkat perlawanan yang tinggi. Kita tidak akan tinggal diam untuk menepati janji kita terhadap rakyat dan bangsa Papua bahwa kita harus mengakhiri,” tegas Suhuniap.
Ketua I KNPB, Agust Kossay yang dihubungi terpisah membenarkan perayaan itu akan diselengarakan di seluruh wilayah tanah Papua. Dari Sorong sampai Merauke. Peringatan dalam bentuk yang disesuaikan dengan kondisi wilayah.
“Baik dalam bentuk Aksi maupun dalam bentuk ibadah terbukan sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing,” katanya kepada Jubi, Minggu (16/11).
Berikut release lengkap yang dikirim KNPB ke redaksi Jubi dalam rangka memperingati HUT KNPB yang VI.
KNPB AKAN PERINGATI HUT KE VI DI SELURUH TANAH AIR PAPUA BARAT SORONG SAMPAI MERAUKE.
Perjuangan ini harus terus berjalan, walau setiap saat kita tertimpa duka. Kita tidak perlu terbawa dalam suasana sedih yang melemahkan jiwa patriotisme kita. Kita tidak akan terus menangisi penderitaan perjuangan. Tentu, kita tidak mau terus menerus menerima gempuran penguasa kolonial Indonesia. Kita harus terus berjejer dalam barisan perlawanan, sambil memperkuat simbul-simbul perlawanan. Serangan musuh hari ini merupakan hasil dari perlawanan real dan maju yang kita lahirkan. Kita tidak lagi berada pada titik yang main-main dan biasa-biasa.
KNPB dan Penjajah Indonesia berada pada tingkat perlawanan yang tinggi. Tentu saja, kita tidak akan tinggal diam untuk menepati janji kita terhadap rakyat dan bangsa Papua bahwa “kita harus mengakhiri”.
Tanggal 19 November 2014, HUT ke-VI, akan KNPB akan diperingati di seluruh wilayah KNPB sorong sampai merauke . baik dalam bentuk Aksi maupun dalam bentuk ibadah terbukan sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.
Menuju HUT Ke-6 KNPB, 19 November 2014, Gerakan dan hanya gerakan yang mampu membuat perubahan. Mendambakan Papua Merdeka tidak sebatas permainan kata-kata dan pikiran. Perjuangan Papua Merdeka tidak boleh berada di ruang tunggu. Ia tidak boleh tersembunyi di ruang sunyi dan hampa. Ia harus terus berjalan maju walau setiap langkah harus dibayar dengan pengorbanan.
Jiwa-jiwa pemberontakan tidak boleh dipasung oleh kolonialisme. Jangan sekali-kali membiarkan Kesenangan sesaat dalam kolonialisme menggerogoti jiwa anda yang terlahir sebagai pemberontak sejati. Jangan biarkan pesimisme dan ketakukan membunuh api pemperontakan dalam diri bangsa Papua. Laksana batu karang yang teguh, KNPB tetaplah teguh dan kokoh.
6 tahun lalu, tepatnya 19 November 2008, disaat kolonialisme berbangga atas “penghancuran” gerakan Papua Merdeka, KNPB menorehkan tahap baru gerakan perlawanan yang revolusioner. KNPB menyadari bahwa hanya metode mediasi yang mampu membuat rakyat menentukan masa depan politiknya sendiri. KNPB tidak menginginkan rakyat dan pejuang West Papua hanya duduk meratapi kondisi objektif, tetapi rakyat harus bangkit dan menjadi subjek perjuangan.
Sudah banyak patriot revolusioner KNPB yang mempertaruhkan nyawa atas perlawanan damai dan bermartabat yang dilakukan selama 6 tahun. Tetapi setiap kisah-kisah tragis membuat KNPB semakin sadar arti dari sebuah kedewasan perjuangan revolusi West Papua, bahwa perjuangan harus terus berjalan sampai cita-cita pembebasan nasional West Papua tercapai.
HUT KNPB yang ke IV dibawa sorotan Thema: “LAWAN”
Lawan artinya kita harus melawan semua semua bentuk penjajahan yang dilakukan oleh klialisme kapitalisme, maupun klonial indonesia di tanah air West Papua, yaitu penindasan penjajahan pemusnahan Ras, Perampasan pembunuhan dan Pembantaian serta diskriminasi rasial dan lain-lain.
Sedangkan Sub Thema : Melalui HUT KNPB ke IV Kita gobarkan semagat perlawanan untuk mengahiri penderitaan bangsa Papua Barat.
Thema Nasional Hut KNPB yang ke IV adalah LAWAN,
Dalam peringatan HUT KNPB ke IV beberapa hal menjadi perhatian dan sikap KNPB adalah
1. Menolak Semua Kebijakan Presiden JOKOWI di Papua dan mendesak segera melaksanakan Referendum di Papua Barat.
2. Menolak dengan tegas semua program Pemekaran Provinsi di Papua dan Transmigrasi ke Papua Barat.
Sejak awal KNPB telah menyerukan boikot Pemilihan Presiden di West Papua, karena yakni, siapapun presidennya, pasti akan terus mengeluarkan kebijakan yang memusnahkan orang Papua dan menguasai tanah Papua. Ini merupakan satu grand design kolonialisme Indonesia di West Papua. Tidak akan ada satu kekuatan, baik secara politik maupun hukum yang menghentikan kebijakan pemerintah Indonesia,.”
Orang Papua yang menjadi pejabat kolonial Indonesia, yakni Gubernur, MRP, DPRP dan sebagainya tidak perlu berkicau di rimba raya untuk menolak program Jakarta, Tidak perlu mencari harga diri bangsa Papua di dalam kekuasaan kolonial.
Sudah terlalu banyak pengalaman penderitaan di dalam penguasa kolonial Indonesia, juga sudah sangat jelas ancaman kehancuran Papua di depan mata. Yang semestinya membuat orang Papua sadar bahwa tidak akan pernah ada harapan perbaikan Papua dalam penguasa kolonial Indonesia. Jika anda mau terus berpacu dalam sistem dan kebijakan koloniallisme NKRI sebenarnya, anda salah.
Sangat sangat salah, dan itu tontonan yang tidak menarik dan memalukan bahkan sangat memilukan. Karena hal itu akan membuat Papua menjadi puing-puing kehancuran yang tak pantas dikenang dalam peradaban dunia ini.
Solusi bagi rakyat Papua dan selamatkan bangsa Papua harus dimulai dari pemikiran bahwa Indonesia adalah penjajah, dan Papua adalah wilayah jajahannya, Dan Selamatkan bangsa Papua harus dimulai dari keyakinan bahwa bersama Indonesia Papua hancur, dan Papua akan selamat tanpa Indonesia yakni Papua yang berdiri sendiri sebagai sebuah negara.
Faktor kolonialisme dan kapitalisme menjadikan wilayah West Papua saat ini dalam posisi yang darurat. Papua sebenarnya darurat, tetapi orang Papua belum membuka mata dan sadar pada realita. Terlena dalam agenda-agenda kolonialisme Indonesia. Penindasan yang sangat massif, sistematis dan terkoordinir dijalankan oleh kolonialisme Indonesia.
Lihat saja pemekaran yang menjamur (saat ini Pemprov sebanyak 20 kabupaten dan 2 Propinsi pemekaran sendang digodok di Jakarta), konflik Pilkada, droping migran pendatang, pencurian SDA besar-besaran, pembunuhan sistematis, dan lain-lain. Semua ini berada dalam satu program operasi intelijen Indonesia. Ini nyata kita lihat setiap saat. Sebenarnya situasi hari ini harus menjadi lonceng kematian bagi bangsa Papua. Bila kita susun semua bentuk penindasan, tentu sangat banyak.
Kita tidak harus mengharpkan orang lain datang menolong kita tetapi kita harus bangkit menolong diri kita sendiri.*
(Benny Mawel)
Sumber : www.tabloidjubi.com