Anak-anak sekolah di Kimaam. (Jubi/Frans L Kobun) |
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Perikanan Kimaam, Musa Sule saat ditemui Jubi Sabtu (15/11). Saat ini, pihaknya mengalami kesulitan tenaga guru perikanan serta peternakan maupun guru Bahasa Indonesia.
“Memang pernah ada guru kontrak yang ditugaskan di sana. Namun beberapa saat kemudian, pergi tanpa alasan jelas. Kemungkinan bersangkutan tidak betah tinggal di Kimaam. Dengan demikian, kita mengalami kekurangan tenaga guru sampai sekarang,” tuturnya.
Guru kontrak ini hasil kerjasama Pemerintah Provinsi Papua bekerjasama bersama Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke.
Karena kekurangan guru produktif di SMK Kimaam, solusi yang dilakukan adalah mengirim para siswa dan siswi yang berjumlah puluhan orang ke kota sekaligus bergabung dengan salah satu SMK agar bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar serta praktek selama tiga bulan.
Kekurangan tenaga guru ini telah disampaikan pada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Felix Liem Gebze dan Ia disarankan ikut membantu mencari.
“Jika sudah dapat, dilaporkan ke dinas dan nanti akan langsung menjadi guru kontrak,” katanya.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengakui jika persoalan tentang kekurangan tenaga guru hampir terjadi dimana-mana. Namun demikian, pemerintah akan terus memberikan perhatian untuk mengisi kekurangan guru yang ada terutama di daerah pedalaman. (Frans L Kobun)
Sumber : www.tabloidjubi.com