Pages

Pages

Minggu, 21 September 2014

Merauke: Lindungi Perburuan dan Penjualan Gelap Daging Rusa, Oknum MIliter Pukuli Lukas Inga

Ilustrasi militer Indonesia di Papua. Ist.
PEMUKULAN 2 ANGGOTA YALET 755 POS KIMAAM (PENYAMARAN KOPASSUS) TERHADAP LUKAS INGA DI KAMPUNG TERI DISTRIK KIMAAM KABUPATE MERAUKE PROPINSI PAPUA
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Selasa, 26 Sebtember pukul 14.00 waktu setempat Lukas Inga, yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Negeri Manokwari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan didatangi 2 (dua) anggaota Yalet 755 Pos Kimaam yaitu Bribtu Komarudin dan Bribtu Lukman.

Dalam usaha perburuan liar (bisnis penjualan daging Rusa) di kampung Teri sampai ke sebagian kampung wilayah Bamol dan Padua yang merupakan usaha YALET 755 POS KIMAAM karena ditegur Lukas Inga, dianggap menentang mereka sehingga distigmakan sebagai salah satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Tanpa proses atau dialog 2 (dua) anggota Yalet 755 Pos Kimaam bersama pekerjannya yaitu, Donatus Mbuye, Lukman Basir atau Oman, Vinsensius, Maximus Mbunawa, Isidorus Peide dan Petrus Menewa membukuli Lukas Inga secara bergantian sampai tidak menyadarkan diri. Kotoran besar yang keluar tanpa sadar, muka atau wajah yang penuh benjolan, berdarah, badan yang penuh lumpur dan tulang-tulang seluruh tumbuh yang remuk karena kesakitan menjadi Lukas Inga tak berdaya.

Dalam keadaan seperti itu ia diancam agar tidak melaporkan kasus itu kepada pihak manapun sebab kalau tidak nyawanya akan terancam.

Sebagai mahasiswa yang sedang cuti akademik karena keterbatasan biaya kualiah, Lukas Inga bukannya bisa atau dapat mencari uang demi masa depannya, tetapi karena kepentingan masyarakat di kampungnya yang semain tertindas ia berusaha melawan bisnis Militer (Kopassus) yang beraviliasi menjadi Yalet 755 Pos Kimaam kabupaten Merauke propinsi Papua.

Setelah memukul Lukas Inga 2 (dua) anggaota Yalet 755 Pos Kimaam yaitu Bribtu Komarudin dan Bribtu Lukman bersama pekerjanya melanjutkan perburuannya menembak Rusa sepanjang jalan dari kampung Teri menunju pusat distrik Kimaam. Jaraknya bisa mencapai 13- 18 KM.

Bisnis militer Yalet 755 Pos Kimaam dilaksanakan 2 tahun belakangan ini sehingga masyarakat akhir-akhir ini merasa resah dengan adanya keberadaan Yalet 755 Pos Kimaam. Apalagi setelah kejadia Lukas Inga dipukuli kebencian masyarakat semakin menguat terhadap Yalet 755 Pos Kimaam.

Semoga kejadian ini bermanfaat atau ditidaklanjutu kawan-kawan karena kekerasan militer semakin terstruktur, sistematis dan masif di Papua.

By Wilhelmus Ariede.

Sumbe r:  www.majalahselangkah.com