Pastor John Djonga (Jubi/Timoteus) |
Jayapura, 30/7 (Jubi) –
Pastor John Dhonga, Pegiat HAM sekaligus hamba Tuhan di Tanah Papua,
menilai Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dilakukan di Papua
beberapa waktu terakhir dengan mendatangkan pengkhotbah dari luar
merupakan pelecehan terhadap keberadaan hamba Tuhan lainnya di Tanah
Papua.
“KKR seperti
ini akan berdampak pada kami, hamba Tuhan yang menjalankan misi Tuhan di
Tanah Papua,” ungkap Pastor John Djonga kepada tabloidjubi.com melalui
seluler, Rabu (30/7).
Kalau hanya
untuk sekadar KKR dan mendatangkan pengkhotbah dari luar, kata John
Djonga, itu sama saja dengan pelecehan terhadap tugas dan kerja-kerja
dirinya dan sesama hamba Tuhan di Tanah Papua.
Pastor John
Djonga juga menilai, kondisi seperti ini juga akan membuat umat tidak
lagi menghargai hamba Tuhan yang melayani jemaatnya.
Hal lain yang juga disinggung Pastor John adalah penggunaan dana hingga miliaran rupiah dalam pelaksanaan KKR tersebut.
“Ini
pemborosan menurut saya. Sebab, dengan dana sedemikian banyak seharusnya
dapat digunakan untuk hal yang lebih riil di tengah umat. Misalnya
untuk pembangunan gedung gereja di pelosok tanah Papua yang
memprihatinkan,” kata penerima Penghargaan Yap Thian Hiem 2009 itu.
Pastor John
menilai, uang dalam jumlah banyak itu juga dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan jemaat di daerah terpencil yang butuh pendidikan dan
kesehatan yang dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga milik gereja.
Seperti
dirilis tabloidjubi.com sebelumnya, sejumlah tokoh dan aktivis Papua
menuding Benny Hinn, seorang pastor dari Amerika Serikat yang baru -baru
ini menggelar KKR dan pengobatan massal lewat acara bertajuk
“Transformasi Papua”, di Sentani, Kabupaten Jayapura, hanyalah mencari
keuntungan atas penderitaan orang Papua.
“Nabi palsu
yang menari-nari di atas penderitaan dan tanggisan rakyat Papua,”tulis
Steven Itlay, aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam akun
Facebooknya, (25/7).
Menurutnya,
tarian Benny Hinn itu bagian dari bisnis, bukan pewartaan kebenaran dan
keselamatan. Benny Hinn hanyalah hamba yangmenjadikan Firman sebagai
Bisnis. (Jubi/Aprila)
Sumber : www.tabloidjubi.com